Kenapa Orang-orang Zaman Perunggu Suka Mengubur Harta Mereka?



Jakarta

Di era modern banyak penemuan arkeologi Untuk Zaman Perunggu yang terkubur Di Untuk tanah, baik berupa koin, senjata, hingga artefak lainnya. Tetapi, kenapa manusia Zaman Perunggu mengubur ‘harta’ mereka?

Sebuah studi yang terbit Di Nature Human Behavior Di 29 Juli 2024, mencoba Menginformasikan bagaimana kehidupan manusia Zaman Perunggu 2.300-800 SM) Untuk mengelola dan menggunakan harta benda mereka. Untuk Situasi Ini, peneliti mencoba fokus Di peninggalan kaum-kaum elit Lantaran kaum nonelit cenderung lebih sedikit meninggalkan jejak Produk Internasional mereka.

Penulis studi, arkeolog Nicola Ialongo dan Giancarlo Lago, Memberi cara Terbaru Bagi dapat melihat kegunaaan Produk Internasional yang ditimbun Di Zaman Perunggu. Penimbunan ini sedikit banyak memberi gambaran tentang bagaimana Situasi ekonomi mereka Di Di itu.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meneliti 25.000 Artefak Peninggalan Zaman Perunggu

Mengutip Nature, melakukan penimbunan logam Di Untuk tanah ternyata bisa dilakukan Pada Zaman Perunggu. Biasanya orang-orang Berencana mengumpulkan benda-benda logam dan menguburnya Di lokasi khusus, seperti rawa atau Di tepi Daerah.

Timbunan Produk Internasional-Produk Internasional ini dapat berisi banyak ataupun sedikit Produk Internasional, misalnya timbunan kapak hingga benda lain seperti koin atau logam.

Bagi menelusuri hal ini, Ialongo dan Lago Meneliti hampir 25.000 artefak peninggalan Zaman Perunggu yang tersimpan Di Italia, Swiss, Austria, Slovenia, dan Jerman yang berasal Untuk rentan waktu 1.500 tahun.

Hasilnya, mereka menemukan bahwa seiring berjalannya waktu, ternyata terdapat pola standarisasi bobot Bagi mengukur perunggu yang diadopsi Di seluruh dunia Di Zaman Perunggu. Standarisasi ini Menunjukkan potongan-potongan kecil perunggu Didalam berat tertentu dan dapat digunakan sebagai Kurs Mata Uang yang sah Untuk transaksi-transaksi Didalam orang-orang biasa.

Lalu, jauh Sebelumnya tahun 2.300 SM, terlihat adanya peningkatan Untuk standarisasi bentuk artefak, yang terlihat Di Umumnya. Berbagai jenis objek, seperti belati dan bejana tembikar tertentu muncul Di Daerah yang luas. Walaupun objek-objek ini tampak serupa, rupanya mereka Memiliki kegunaan yang berbeda Di setiap tempat.

Para arkeolog percaya bahwa, standarisasi ini berasal Untuk perpaduan Ditengah ritual keagamaan dan minat yang Lebih besar Bagi melakukan perjalanan yang jauh.

Di bertemu Didalam orang-orang Terbaru yang berbicara Untuk bahasa yang tidak kita kuasai, Memiliki cara berpakaian dan bertindak yang sama dapat memudahkan kita Untuk komunikasi serta pertukaran cerita dan Produk Internasional.

Bagaimana Orang Zaman Perunggu Memiliki Alat Tukar?

Ialongo dan Lago berpendapat bahwa penemuan Produk Internasional yang digunakan Bagi menghitung yang terstandarisasi Menunjukkan adanya sistem pertukaran dan pasar.

Selain Produk Internasional-Produk Internasional logam yang tersebar, para arkeolog juga yakin jika wol, bulu domba, dan tekstil merupakan Produk Internasional berharga utama Di Zaman Perunggu, serta alat komunikasi jarak jauh.

Menurut peneliti, standarisasi ini juga Memiliki banyak manfaat Di luar fungsi Untuk bidang sosial dan ekonomi. Misalnya, Bagi pandai besi Zaman Perunggu memerlukan takaran yang lengkap Untuk setiap porsi logam yang berbeda Bagi membuat berbagai jenis perunggu yang diperlukan Untuk pengerjaan logam.

Walaupun kita tidak tahu persis, bagaimana mereka melakukan hal tersebut, sebuah teks Sumeria Untuk periode yang sama Menunjukkan bahwa pandai besi Sumeria melakukannya berdasarkan berat.

“Penimbunan logam dapat mengajarkan kita tentang kehidupan sehari-hari Kelompok Zaman Perunggu. Memahami uang sebagai bentuk akuntansi sosial, dan standardisasi sebagai sebuah Keahlian, dapat mengungkapkan lebih banyak hal tentang kehidupan mereka,” ucap para peneliti.

(faz/faz)

Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Kenapa Orang-orang Zaman Perunggu Suka Mengubur Harta Mereka?