Ilmuwan Temukan Lubang Hitam Supermasif Terbaru, Miliki Massa 700 Juta Matahari



Jakarta

Para astronom telah menemukan lubang hitam supermasif yang menembakkan sinar energi raksasa langsung Hingga Bumi. Raksasa kosmik ini Memperoleh massa kira-kira sebesar 700 juta Matahari.

Lubang hitam tersebut membidik Bumi Di galaksi Hingga alam semesta awal, hingga 800 juta tahun Setelahnya Big Bang. Supaya ia menjadi blazar terjauh yang pernah ditemukan.

Blazar sendiri, seperti dikutip Di ITB adalah salah satu Trend Populer akresi Ke lubang hitam yang mempunyai massa sangat besar dan terletak Hingga pusat suatu galaksi. Akresi Di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) didefinisikan sebagai Perkembangan objek masif Melewati penarikan atau pengumpulan materi Melewati gravitasi, terutama materi bergas, Ke cakram akresi.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa lubang hitam supermasif, yang dikenal sebagai quasar, sangatlah masif Supaya dapat memanaskan material yang berputar-putar Hingga Di cakram akresinya hingga ratusan ribu derajat, yang Ke titik tersebut memancarkan radiasi elektromagnetik Di jumlah besar. Medan magnet quasar yang sangat besar dapat membentuk energi ini menjadi jet kembar yang melesat keluar secara tegak lurus Hingga cakram akresi dan meluas jauh melampaui galaksi induknya.

Secara kebetulan, beberapa quasar ini mengarahkan salah satu jet kembarnya langsung Hingga Bumi, menciptakan titik terang radio yang berdenyut Pada lubang hitam ini melahap materi. Lubang hitam inilah yang dikenal sebagai blazar.

Di studi Terbaru yang dipublikasikan Ke 18 Desember 2024 Hingga The Astrophysical Journal Letters, para peneliti menemukan blazar Terbaru yang dijuluki J0410−0139. Mereka menggunakan data Di beberapa teleskop, termasuk Atacama Large Millimeter Array, teleskop Magellan, dan Very Large Telescope milik European Southern Observatory yang semuanya berlokasi Hingga Chili, juga observatorium Chandra milik NASA Hingga orbit bumi.

Gelombang radio Di blazar itu menempuh jarak lebih Di 12,9 miliar tahun cahaya Bagi mencapai kita. Jarak tersebut merupakan Pencapaian Terbaru Bagi jenis objek kosmik semacamnya.

Usia raksasa tersebut memungkinkan para peneliti Bagi mempelajari Lebih Jelas tentang bagaimana lubang hitam supermasif pertama terbentuk dan bagaimana inti galaksi ini berevolusi Dari Pada itu.

“Penyelarasan jet J0410−0139 Bersama garis pandang kita memungkinkan para astronom Bagi mengintip langsung Hingga pusat kekuatan kosmik ini,” kata seorang astronom Hingga National Radio Astronomy Observatory Hingga Virginia, Emmanuel Momjian Di sebuah pernyataan, dikutip Di Live Science.

“Blazar ini menawarkan laboratorium unik Bagi mempelajari Komitmen Di jet, lubang hitam, dan lingkungannya Pada salah satu zaman paling transformatif Hingga alam semesta,” lanjutnya.

Kurang Di 3.000 blazar telah ditemukan hingga Pada ini, dan sebagian besar telah berlokasi jauh lebih Didekat Bersama bumi daripada J0410−0139.

Pemegang Pencapaian Sebelumnya Itu Bagi blazar terjauh adalah PSO J0309+27, yang ditemukan Ke tahun 2020 dan berjarak Di 12,8 miliar tahun cahaya Di bumi. PSO J0309+27 Di 100 juta tahun lebih muda daripada J0410−0139.

Dibandingkan Bersama usia alam semesta, perbedaan usia ini tampak sangat kecil. Akan Tetapi, Di kurun waktu 100 juta tahun tersebut, lubang hitam supermasif dapat tumbuh beberapa kali lipat, Supaya hal ini merupakan perkembangan yang signifikan.

Penemuan satu blazar Ke jarak ini mengisyaratkan banyak lubang hitam supermasif lain yang ada Ke titik ini Di sejarah kosmik yang tidak Memperoleh jet atau memancarkan radiasinya menjauh Di bumi. Hal ini disampaikan seorang astronom Hingga Institut Astronomi Max Planck Hingga Jerman sekaligus penulis utama studi Eduardo Bañados, Di pernyataan lainnya.

“Bayangkan Anda membaca tentang seseorang yang memenangkan lotre senilai USD 100 juta,” kata Bañados.

“Mengingat betapa langkanya Mengalahkan seperti itu, Anda dapat langsung menyimpulkan bahwa pasti ada lebih banyak orang yang berpartisipasi Di lotre itu, tetapi tidak memenangkan jumlah yang sangat besar. Dan Begitu Juga, menemukan satu (quasar) Bersama jet yang mengarah langsung Hingga kita menyiratkan bahwa Ke Pada itu, pasti ada banyak [quasar] Di periode sejarah kosmik itu Bersama jet yang tidak mengarah Hingga kita,” lanjutnya.

Para peneliti sekarang Berencana memburu lebih banyak blazar Di masa tersebut dan yakin mereka Berencana menemukan beberapa.

“Jika ada satu, ada seratus lagi (yang menunggu Bagi ditemukan),” kata rekan penulis studi Silvia Belladitta, seorang astronom Hingga Institut Astronomi Max Planck, Di pernyataan tersebut.

(nah/nwy)

Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Ilmuwan Temukan Lubang Hitam Supermasif Terbaru, Miliki Massa 700 Juta Matahari