Ilmuwan Muda UIN Suka Temukan Senyawa Terbaru, Diberi Nama Juanleoxy Fahrulanoside



Jakarta

Ilmuwan muda asal UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Fahrul Nurkolis berhasil menemukan senyawa Terbaru yang diberi nama Juanleoxy Fahrulanoside (C12H23NO9). Senyawa ini diakui Di dunia internasional dan penemuannya telah terdaftar Di National Library of Medicine.

Untuk proses penelitiannya, Fahrul dibersamai rekannya Juan Leonardo, ilmuwan lulusan Beijing University of Chinese Medicine. Nama Juan juga tercantum Untuk senyawa Terbaru yang ditemukan.

Proses penamaan senyawa ini tidak hanya sekadar gabungan nama. Akan Tetapi, ada unsur semangat personal sekaligus ilmiah.


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Ada unsur gabungan nama kami- saya (Fahrul) dan Juan- Sebagai menandai perjalanan kolaborasi anak muda Indonesia yang berani menembus dunia Kajian Dunia,” kata Fahrul kepada detikEdu, Kamis (4/9/2025).

“Bukan sekadar nama, tapi simbol bahwa Kajian ini lahir Di kerja sama, doa, dan semangat agar ilmu pengetahuan bisa Disekitar Di Kelompok,” imbuh ilmuwan berusia 25 tahun tersebut.

Meneliti Terapi Diabetes-Di Sebab Itu Pembicara Di Paris

Perjalanan Fahrul dan Juan bermula Di Terapi herbal Tiongkok bernama Delites, yang banyak digunakan Di Indonesia. Di pendekatan bioinformatika, mereka menemukan bukti adanya senyawa yang menargetkan reseptor penting Untuk pengendalian diabetes.

Mereka telah melakukan serangkaian Studi Sebelum 2022. Mulai Di integrasi literatur herbal Di Ilmu Pengetahuan modern, in silico screening, validasi metabolomik, hingga uji awal in-vitro.

“Studi ini memberi harapan Terbaru Untuk pengendalian diabetes Di mekanisme GLP-1 yang terbukti penting secara klinis. Jika dikembangkan Lebih Jelas, ia bisa menjadi dasar terapi yang efektif, aman, dan berbasis kekayaan hayati Di Disekitar kita,” papar Juan Untuk keterangannya.

Kini, senyawa Terbaru Juanleoxy Fahrulanoside masih berada Di tahap Studi dasar. Di Didepan, senyawa ini bisa dikembangkan menjadi berbagai bentuk, mulai Di kapsul ekstrak, tablet, hingga minuman fungsional.

“Semua tentu memerlukan perjalanan panjang: uji praklinik, uji klinik, sampai izin edar,” ujarnya.

Kontribusi kedua ilmuwan muda Indonesia ini turut diapresiasi dunia. Mereka diundang sebagai pembicara Di International Congress of Nutrition (ICN) 2025 Di Paris Di 24-29 Agustus.

ICN merupakan forum empat tahunan yang digelar Di International Union of Nutritional Sciences (IUNS) ini diakui UNESCO dan WHO, yang Menyambut Pemberian langsung Di Pemimpin Negara Prancis Emmanuel Macron.

Bawa Misi Ilmiah

Untuk Fahrul dan Juan, capaian mereka bukan hanya prestasi ilmiah semata, melainkan tentang integritas Kajian. Terlebih Di adanya sorotan Dunia tentang integritas Kajian Di Tanah Air.

Menurut Research Integrity Index (RI²), sejumlah kampus Di Indonesia masuk ‘tanda merah’ integritas Kajian yang Diperjuangkan. Fahrul menyebut, kampus-kampus Di Indonesia perlu berbenah.

“Sebagai ilmuwan, saya melihat indeks Research Integrity ini sebagai cermin. Jika puluhan kampus Indonesia Diperjuangkan integritas risetnya, itu bukan Sebagai Memutuskan, melainkan alarm penting agar kita berbenah,” ungkap ilmuwan yang sudah menulis lebih Di 105 publikasi internasional tersebut.

Fahrul menjelaskan, bahwa integritas Kajian bukan hanya soal mencegah plagiarisme, tapi menyangkut Kearifan Lokal Global akademik. Mulai Di bagaimana data dikumpulkan, dianalisis, dilaporkan, hingga keberanian menolak manipulasi Untuk kepentingan tertentu.

“Tantangan kita adalah membangun ekosistem Kajian yang sehat-mulai Di pelatihan etika Sebelum mahasiswa, sistem audit internal yang kuat, sampai Apresiasi Untuk Studi yang benar-benar berkualitas. Indonesia Memperoleh banyak talenta, tapi tanpa integritas, Kajian sehebat apa pun kehilangan maknanya,” lanjutnya.

Ia berpesan kepada ilmuwan muda Indonesia, Sebagai tidak takut bermimpi besar. Ia juga Mendorong ilmuwan muda Sebagai menggali kearifan lokal Di Indonesia.

“Jangan takut bermimpi besar. Gali kearifan lokal, olah Di Ilmu Pengetahuan modern, dan bawalah Di panggung dunia. Gelar atau status bukan penghalang-yang penting adalah keberanian Sebagai mulai, ketekunan Berjuang Di keterbatasan, dan komitmen agar Kajian yang kita lakukan benar-benar memberi manfaat nyata Untuk bangsa,” pungkasnya.

(faz/nwk)

Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Ilmuwan Muda UIN Suka Temukan Senyawa Terbaru, Diberi Nama Juanleoxy Fahrulanoside