Jakarta –
Regu pelajar Indonesia berhasil meraih medali Di ajang International Olympiad in Kecerdasan Buatan (IOAI) 2025. Kejuaraan bergengsi ini diikuti peserta Untuk berbagai Bangsa Di fokus Di kecerdasan buatan (Kecerdasan Buatan/AI).
Mereka adalah Faiz Rizki Ramadhan Untuk MAN Insan Cendekia Serpong, Matthew Hutama Pramana Untuk SMA Kolese Loyola Semarang, Luvidi Pranawa Alghari Untuk SMP Pribadi Depok, dan Jayden Jurianto Untuk SMAK 1 Kristen BPK Penabur Jakarta.
Luvidi dan Jayden menceritakan Pengalaman Hidup hingga tips mereka bisa meraih Kampiun Di Pesta Latihan ini. Luvidi mengaku bersyukur Sebab bisa meraih perak Di ajang Pesta Latihan dunia perdananya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Saya senang dan bersyukur dapat meraih perak Untuk IOAI yang pertama kali diikuti Indonesia,” katanya Di ditemui detikEdu Di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A Kemendikdasmen, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (15/9/2025).
Jayden juga mengakui hal yang sama. Ia menceritakan bahwa awalnya mereka mengikuti seleksi hanya Sebab rasa penasaran.
“Waktu itu coba, penasaran aja sih ini bidangnya ngapain gitu istilahnya, lombanya ngapain. Karena Itu coba waktu itu ikut seleksinya dan ternyata lolos,” kata Jayden.
Tantangan Ikuti Pesta Latihan AI Pertama Di Dunia
Keikutsertaan Regu ini menjadi catatan sejarah, Sebab Indonesia Mutakhir pertama kali mengirim delegasi Hingga IOAI. Hal ini menjadikan Jayden senang, terlebih Bagi pertama kalinya ia berhasil memboyong medali.
“Seneng banget bisa mewakili Indonesia. Apalagi ini kan IOAI juga Mutakhir diadakan tahun lalu, Karena Itu bidangnya juga masih Mutakhir buat semua,” ucapnya.
Jayden mengaku tantangan yang dihadapi adalah kurangnya waktu Bagi berlatih. Jika dibandingkan Di Bangsa lain, menurutnya persiapan Regu Indonesia cukup singkat.
“Pertama itu kan kita sebenarnya mulai pelatihannya tuh agak mepet gitu istilahnya Hingga lomba. Karena Itu kita tuh persiapannya bisa dibilang tidak Di Bangsa-Bangsa yang lain. Tapi walaupun begitu kita masih dapat resultnya oke lah,” ungkap Jayden.
Kunci Utama Juarai IOAI: Kuasai MTK & Informatika
Menurut Jayden, Kunci utama Bagi bisa bersaing Di IOAI ada Di penguasaan matematika dan informatika. Dua bidang tersebut saling berkaitan Untuk membantu penyelesaian masalah Untuk AI.
“Sebenarnya yang utama butuhnya matematika sama informatika aja sih dan ini kan backgroundnya matematika istilahnya seleksi orang-orang yang bisa maju Hingga IOAI ini adalah orang-orang Untuk bidang matematika sama informatika,” katanya.
Format Kejuaraan IOA terdiri Untuk dua Pada, yakni tantangan Regu (team challenge) dan lomba individu. Jayden mengatakan tantangan Regu, keempat anggota diminta membuat Mesin Otomatis Bagi menyelesaikan masalah tertentu.
“Dan Lalu kita ada dua hari Di mana itu Duel individu masing-masing,” katanya.
AI dan Masa Didepan Digital
Selain soal Kejuaraan, para peserta juga menyinggung pentingnya memahami AI Di era digital. Menurut mereka, Ilmu Pengetahuan ini bukanlah ancaman jika digunakan Dari pihak yang tepat.
“Sebenarnya AI itu tergantung siapa yang menggunakan dan bagaimana cara menggunakannya. Kalau Di tangan orang yang benar, nggak Berencana Karena Itu masalah. Yang bahaya itu kalau orang-orang nggak tahu dampaknya dan pakai seenaknya,” jelas Jayden.
Di prestasi perdana ini, para siswa berharap Indonesia bisa lebih serius Menyusun minat dan bakat pelajar Di bidang AI.
“Sekarang dunia sudah mulai digital, Karena Itu cita-citanya juga lebih terarah Hingga dunia digital. Pasti ada hubungannya sama AI,” kata Jayden.
Luvidi memberi pesan Bagi siswa lain yang masih kerap gagal Untuk mengikuti Pesta Latihan. Menurutnya masih ada waktu dan kesempatan Bagi belajar lagi.
“Rajin belajar dan berdoa juga. Jangan mudah menyerah dan jangan takut nyoba hal-hal Mutakhir,” ujarnya.
(cyu/nah)
Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Cerita Siswa Peraih Medali Di Pesta Latihan AI Dunia: Awalnya Iseng, Berujung Kampiun











