Cegah Penyuapan, Dosen Hukum Unissula Usulkan Prototipe Activity on Glasses



Jakarta

Dosen Fakultas Hukum Unissula, Prof. Dr. Bambang Tri Bawono S.H M.H menyampaikan orasi ilmiah ‘Activity on Glasses: Sistem Pra-Penanganan Tindak Pidana Penyuapan’ Untuk pengukuhannya sebagai guru besar Di Kampus Unissula. Activity on glasses merupakan sistem pengawasan yang juga berorientasi Di sistem pembangunan moral Komunitas.

Bambang menegaskan Penyuapan masuk kategori kejahatan luar biasa (extra ordinary crime) Lantaran Memperoleh daya rusak Di ekonomi, politik, pemerintahan dan hukum. Menurutnya, Prototipe activity on glasses dapat menekan Tindak Kejahatan Penyuapan.

Pasalnya, sistem ini Mendorong Komunitas agar mengawasi secara utuh kehidupan dan kinerja para ASN dan penyelenggara Bangsa Lewat Ilmu Pengetahuan digital Di lembaga pengawas yang Setelahnya Itu diinformasikan kepada Komunitas.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Jika Prototipe Pra-Penanganan tindak pidana Penyuapan berbasis activity on glasses ini dilaksanakan secara konsisten maka Pangkat Penyuapan Berencana turun drastis. Supaya harapan besar Ke bangsa yang adil dan sejahtera lebih mudah terwujud,” ungkap Bambang Untuk keterangan tertulis, Sabtu (18/1/2025).

Berdasarkan data Indonesia Corruption Watch periode 2019-2023, Tindak Kejahatan Penyuapan dan Dugaan Pelaku Penyuapan Lebih Meresahkan. Sebagai itu, dibutuhkan Prototipe yang lebih bermartabat, yaitu mengutamakan Pra-Penanganan dibandingkan penindakan.

Bambang menilai Di Prototipe activity on glasses, ASN dan penyelenggara Bangsa dapat setiap Di teramati Supaya terbangun tata kelola pemerintahan yang baik. Proses pengawasannya pun dilakukan secara menyeluruh, dimulai Sebelum Kandidat ASN dan penyelenggara Bangsa berada Di level rekruitmen sampai masa pensiun.

Di prinsipnya, lanjut Bambang, sistem ini bertujuan meletakan ASN dan penyelenggara Bangsa sebagai objek sarana kinerja tata pemerintahan yang dapat diawasi Di berbagai dimensi kehidupan Supaya tidak ada celah melakukan Penyuapan.

Untuk Kontek Sini, para penyelenggara Bangsa diumpamakan suatu objek yang terdapat Di Untuk akuarium kaca dan dapat diawasi gerak geriknya baik Di sisi kemampuan ekonomi, pergaulan sosial, kinerja dan lain sebagainya.

Pengawasan tersebut menggunakan instrumen keterbukaan informasi secara digital Supaya Komunitas dapat membandingkan kehidupan nyata seorang ASN dan penyelenggara Bangsa Di data yang diperolehnya Di media digital.

Ketika tidak terjadi kesesuaian data, lanjut Bambang, maka Komunitas bisa melaporkan Hingga pihak berwajib. ASN dan penyelenggara Bangsa tidak lagi menjadi manusia bebas, Tetapi menjadi pihak yang berorientasi mewujudkan tujuan berbangsa dan bernegara.

Di Di Yang Sama Rektor Unissula Prof. Dr, Gunarto S.H M.H menyampaikan Unissula merupakan universitas swasta Di Jawa Di Di jumlah guru besar terbanyak.

“Prof Bambang adalah guru besar Hingga 20 Di Fakultas Hukum, dan guru besar Hingga 75 Di Unissula,” ungkapnya.

Di kesempatan tersebut, Gunarto memuji jejak rekam perjalanan karir Bambang. Menurutnya, Prof Bambang Memperoleh karier yang mengesankan Di lain Ketua Biro Konsultasi dan Pemberian Hukum Komunitas.

“Sekretaris Prodi Magister Kenotariatan, Ketua Prodi Magister Kenotariatan, Dekan Fakultas Hukum, dan Sebelum tahun 2024 dipercaya menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus YBWSA. Salah satu yayasan besar Di Indonesia,” imbuhnya.

Sebagai informasi, turut hadir Untuk kesempatan tersebut Di lain ketua pembina YBWSA, Drs Azhar Combo, guru besar Di Hankuk University Korea Selatan, Prof Im Youngho. Kepala LLDikti Area VI Jateng, Dr Bhimo Widyo Andoko SH MH. Dosen Universitas Jayabaya, Dr Rr Dijan Widijowati SH MH.

Hadir pula pimpinan Di Mahkamah Agung, Lembaga Proses Hukum Tinggi Agama Semarang, Lembaga Proses Hukum Negeri Semarang, Kantor Perpindahan Penduduk Semarang, Ikatan Notaris Indonesia, Peradi, Ikadin Jateng dan lainnya.

(anl/ega)

Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Cegah Penyuapan, Dosen Hukum Unissula Usulkan Prototipe Activity on Glasses