Edu  

BEM KM UGM Resmi Keluar Didalam BEM SI, Ini Alasannya



Jakarta

Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (BEM KM UGM), Mengintroduksi pernyataan resmi keluar Didalam BEM Seluruh Indonesia (SI) Kerakyatan. Hal ini menyangkut kedatangan pejabat-pejabat Negeri Di Musyawarah Nasional (Munas) XVIII Ke Padang Ke 13-19 Juli 2025.

Ketua BEM KM UGM, Tiyo Ardianto, mengatakan bahwa BEM UGM ingin Menarik Perhatian diri Untuk kesetiaan Ke gerakan rakyat.

“Kepada Kawan-Kawan Aliansi BEM SI Kerakyatan: Untuk meneguhkan nilai & kesetiaan Ke gerakan rakyat, BEM KM UGM Menarik Perhatian diri Didalam Aliansi BEM SI Kerakyatan,” tulisnya Di unggahan Ke akun resmi @bemkm_ugm Ke Jum’at, 18 Juli 2025 lalu, yang dikutip detikcom Senin (21/7/2025).


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dua hari berselang, Ke Minggu (20/7/2025), Lewat akun resminya, BEM KM UGM Mengintroduksi pernyataan resmi perihal penarikan diri Didalam Aliansi BEM SI. Termasuk Skor-Skor alasan, kenapa BEM UGM Menarik Perhatian diri.

Tiyo mengatakan, Dari awal BEM KM UGM tidak Memiliki ambisi atas segala kontestasi Untuk menjadi sesuatu apapun Di struktur Kepengurusan BEM SI. BEM UGM merasa cukup Di perannya meletakkan pondasi Ke masa awal kelahiran BEM SI tahun 2007 dan setelahnya membersamai. BEM KM UGM merasa adanya paradoks Di forum antar BEM seluruh Indonesia tersebut.

“Yang terjadi justru paradoks: forum tersebut menjadi ruang konfliktual nir-substantif sekaligus tempat penguasa memoles muka,” kata Tiyo Di pernyataan resmi tersebut.

Kehadiran Politikus dan Pejabat Negeri

Tiyo dan BEM KM UGM merasa BEM SI telah mencederai independensi gerakan. Sebab, Di forum gerakan mahasiswa justru dihadirkan politikus dan pejabat Negeri.

Beberapa yang hadir Di lain Ketua Umum Partai Perindo, Pembantu Kepala Negara Pemuda dan Aktivitasfisik, Wakil Gubernur Sumatra Barat, dan Kapolda, serta Kepala BIN Lokasi Sumatra Barat.

“Untuk kami, menciderai independensi gerakan. Apalagi Didalam merdeka mereka pamerkan kebersamaannya bersama mahasiswa Ke media sosialnya. Mungkinkah mereka masuk Di forum murni diundang, atau Sebab ada tiket masuk yang telah mereka dapatkan?” ungkapnya.

Potret tersebut, menurut Tiyo, Menunjukkan bahwa BEM SI tidak Menyediakan teladan yang membanggakan. Sebab Untuk BEM KM UGM, lembaga pergerakan mesti memberi batas tegas dan harus berjarak Didalam penguasa.

Ada Kekacauan yang Terjadi

BEM KM UGM mengungkapkan, Di agenda Munas, Ke Jumat (18/7/2025), terjadi kekacauan. BEM UGM memandang, mahasiswa sampai baku hantam dan saling mengumpat, seperti ada sesuatu yang diperebutkan.

Dampaknya, dua mahasiswa terluka Didalam satu patah tulang dan satunya lebam dan berdarah Ke bibirnya. Sambil yang lain, kata Tiyo, trauma secara psikis Sebab ketegangan dan ancaman yang ada.

“Kami prihatin dan menyesalkan kejadian itu. Untuk kami, tidak ada jabatan yang berharga Untuk direbut sampai harus ribut. Kesatuan kita adalah aset berharga Untuk gerakan rakyat sipil,”

Ke dua Skor terakhir, BEM KM UGM menyampaikan bahwa mereka hanya bisa memberi informasi Didalam keterangan yang terbatas. Akan Tetapi, yang terpenting, keterangan yang mereka buka telah menjelaskan alasan Untuk BEM UGM mundur Didalam Aliansi SI.

“BEM KM UGM memegang teguh nilai dan marwah gerakan. Kami memilih jalan sunyi tapi bercahaya: setia bersama Rakyat Indonesia,” tutup Tiyo.

Untuk mengetahui peristiwa apa saja yang sebenarnya terjadi, Regu detikEdu Ditengah mencoba menghubungi Tiyo. Akan Tetapi, sampai berita ini naik, belum ada balasan Didalam yang bersangkutan.

(faz/nwk)

Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: BEM KM UGM Resmi Keluar Didalam BEM SI, Ini Alasannya