Jakarta –
Magang Merdeka atau Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) adalah Inisiatif Kampus Merdeka yang menjadi andalan era Nadiem Makarim. Akan Tetapi, bagaimana nasibnya kini?
Per Senin, 24 Maret 2025, belum ada kabar Yang Terkait Bersama pembukaan pendaftaran Magang Merdeka atau MSIB. Inisiatif ini terakhir dibuka Untuk Batch 7 Bersama pelaksanaan Agustus-Desember 2024. Sesudah itu dan sampai sekarang, belum ada informasi pendaftaran lagi.
Ke Januari 2025 lalu, Satryo Soemantri Brodjonegoro yang kala itu menjabat sebagai Pembantu Presiden Pembantu Presiden Pembelajaran Tinggi, Sains, dan Keahlian (Mendiktisaintek) mengatakan bahwa mahasiswa masih harus menunggu kabar Bersama hasil tinjauan pemerintah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan, pihak Kemdikti masih melakukan review Bersama berbagai pihak, termasuk User.
“Semua Ke-review lagi, semua, dilihat manfaatnya. Kalau dampaknya bagus, jalan terus. Ya, intinya kalau si mahasiswanya merasa puas, terus tempat dia magang juga merasa puas, itu sudah satu indikator bahwa itu Berencana terus,” katanya kepada detikEdu, Jumat (10/1/2025) lalu.
Akan Tetapi, Ke pertengah Februari lalu, Satryo resmi mengundurkan diri menjadi Mendikti dan jabatannya digantikan Dari Prof Brian Yuliarto.
Lantas bagaimana nasib Magang Merdeka kini?
Inisiatif Masih Berjalan, Tapi…
Mendiktisaintek Brian Yuliarto mengatakan bahwa Inisiatif magang Untuk mahasiswa-mahasiswa kampus, tetap bisa berjalan. Akan Tetapi, pihak Kemdikti Lagi Menilai Yang Terkait Bersama konversi SKS.
“Kampus Merdeka ini kan intinya adalah bagaimana mahasiswa-mahasiswa berinteraksi Bersama industri Agar mereka bisa lebih siap ketika lulus dan terjun Hingga Kelompok, terjun Hingga industri,” ucapnya Pada ditemui Ke Sukoharjo, Jawa Di, Minggu (23/3/2025).
“Kami Lagi Menilai kaitannya Bersama jumlah SKS, Untuk disebut sebagai Merdeka Belajar. Kami melihat, tidak harus SKS tertentu Untuk disebut Merdeka Belajar. Tentu Inisiatif ini masih (Berencana) berjalan, tapi kita lihat detailnya, Agar lebih memudahkan Untuk kampus dan juga Untuk mahasiswa,” jelasnya Sesudah Itu.
Yang Terkait Bersama Bersama mahasiswa yang ingin magang, Mendikti mengatakan bisa terus berjalan. Akan Tetapi, magang yang dimaksud yakni Yang Terkait Bersama kerja sama kampus Bersama industri.
“Silakan berjalan terus, ini bisa berjalan. Kan sebenarnya setiap kampus ini sudah punya kerja sama Bersama industri,” tambah Brian.
Magang Lanjutnya Bakal Beda Bersama Era Nadiem?
Bersama Detail, Mendikti menuturkan, nantinya Prototipe magang Berencana berbeda Bersama era Sebelumnya Itu. Untuk Situasi Ini kaitannya Bersama konversi SKS.
“Oiya kan bedanya itu, zaman Sebelumnya Itu yang disebut (Magang) Kampus Merdeka itu ketika mahasiswa dibatasi lebih Bersama 20 SKS. Itu Mutakhir disebut Merdeka Belajar. Kita Lagi melihat, kecenderungan kita tidak harus 20 SKS tetapi kita serahkan kepada kampus, sebanyak apa Agar mahasiswa sudah Dikatakan bisa memahami Kepuasan industri,” ujar Brian.
“Kami khawatir kalau jumlahnya terlalu banyak SKS-nya, akhirnya jumlah (mahasiswa) yang harus Hingga industri terlalu banyak, daya tampung industri kita juga perlu kita lihat, dan seterusnya,” lanjutnya.
Ia menekankan, bahwa Untuk mahasiswa dan kampus bisa tetap terus bekerja sama Bersama industri Yang Terkait Bersama magang.
“Kami juga persilakan kampus-kampus Untuk terus bekerja sama Bersama industri, hanya masalah teknis perhitungan SKS itu,” tutur Brian.
(faz/pal)
Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Bagaimana Nasib Magang Kampus Merdeka? Mendikti: Bisa Berjalan, Tapi…