Jakarta –
Pejabat Tingginegara Pembelajaran Tinggi, Sains, dan Ilmu Pengetahuan, Brian Yuliarto mengatakan pihaknya Mengharapkan langkah pemerintah AS yang Di Berusaha membatasi pemberian visa Untuk pelajar internasional. Sejumlah alternatif disiapkan.
“Kita berkoordinasi juga Didalam Kementerian Luar Negeri. Tetapi Ke prinsipnya, kita membuat antisipasi Agar adik-adik kita yang bersekolah itu ketika ada beberapa hal itu, kita sudah siap alternatif-alternatif,” ucapnya usai peluncuran Beasiswa Langkah Doktor Untuk Dosen Indonesia (PDDI) Ke Grha Kemdiktisaintek, Jakarta, Senin (2/6/2025).
Opsi Kuliah Ke Negeri Lain dan Untuk Negeri
Terpisah, Brian Sebelumnya Mengungkapkan Kemdiktisaintek memastikan agar tidak ada Kandidat mahasiswa penerima beasiswa Kemdiktisaintek yang Akansegera kuliah Ke AS terbengkalai akibat Aturan ini. Salah satu alternatif yang diupayakan yakni pindah kuliah Ke Negeri lain, baik Ke Untuk negeri maupun Ke Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kami Akansegera berkomunikasi Didalam universitas internasional unggulan Ke berbagai Negeri Untuk menjajaki kemungkinan pindah Ke Negeri lain. Juga berkoordinasi Didalam universitas Ke Untuk negeri Untuk kemungkinan yang sama,” ucapnya, Rabu (28/5/2025), dikutip Didalam laman resmi Kemdiktisaintek.
Ia mengatakan, pihaknya Antara lain Meninjau dan berkoordinasi Didalam para pemangku kepentingan, termasuk pihak universitas Untuk dan luar negeri, serta lembaga pemberi beasiswa agar mahasiswa bisa melanjutkan studi.
Brian menambahkan, pihaknya juga mendata mahasiswa, termasuk jurusan, jenjang Pembelajaran yang ditempuh, serta status dan progres pemrosesan visanya.
Wamen Stella: Jika Sudah Ke AS, Jangan Keluar Dulu
Wakil Pejabat Tingginegara Diktisaintek, Stella Christie Sambil Itu mengimbau mahasiswa yang Di ini telah memperoleh visa dan berada Ke AS Untuk tidak keluar Didalam Negeri tersebut Sambil Itu waktu.
“Untuk adik-adik dan rekan-rekan yang Di ini sudah berada Ke Amerika Serikat Didalam visa F, M, atau J kami merekomendasikan Untuk tidak bepergian keluar Area AS hingga ada kepastian Lebih Jelas,” ucapnya, dikutip Didalam unggahan akun Instagram Kemdiktisaintek, Kamis (29/5/2025).
Opsi S3 buat Dosen
Kepala Pusat Pembiayaan dan Asesmen Pembelajaran Tinggi (PPAPT) Henri Tambunan mengatakan, dosen penerima LoA Didalam kampus AS juga dapat ikut Beasiswa Langkah Doktor Untuk Dosen Indonesia 2025 jika mau. Skema yang dibuka yakni Langkah doktor joint/dual degree.
“Akansegera dialihkan mereka Ke sini, kalau mereka mau,” ucapnya Ke Grha Kemdiktisaintek, Senin (2/6/2025).
AS Mau Kurangi Jumlah Mahasiswa Internasional
Dikutip Didalam NPR, Departemen Luar Negeri AS pekan lalu Mengungkapkan pihaknya menghentikan Sambil Itu pendaftaran wawancara Untuk pelamar visa pelajar Untuk menyaring profil media sosial mereka ‘secara memadai’. Hal ini memicu gelombang kecemasan Ke kalangan mahasiswa Untuk dapat kuliah Ke AS Ke semester musim gugur 2025 nanti.
Pejabat Tingginegara Luar Negeri AS Marco Rubio mengatakan salah satu yang Akansegera terdampak upaya pengurangan jumlah mahasiswa internasional Ke AS adalah mahasiswa asal China. Diketahui, China Di ini Berusaha Mengatasi Konflik Bersenjata dagang Didalam AS.
Rubio mengatakan, pemerintah federal AS Akansegera secara agresif mencabut visa mahasiswa China dan Memperbaiki pengawasan Pada pelamar Ke depannya sesuai arahan Ri AS Donald Trump.
“Ke bawah kepemimpinan Ri Trump, Departemen Luar Negeri AS Akansegera bekerja sama Didalam Departemen Keselamatan Untuk Negeri Untuk mencabut visa secara agresif Untuk mahasiswa China, termasuk mereka yang Memiliki hubungan Didalam Partai Komunis China atau belajar Ke bidang-bidang penting,” kata Rubio.
“Kami juga Akansegera merevisi kriteria visa Untuk Memperbaiki pengawasan Pada semua permohonan visa mendatang Didalam Republik Rakyat China dan Hong Kong,” sambungnya.
(twu/faz)
Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: AS Batasi Visa Pelajar Internasional, Mendikti: Kita Siapkan Alternatif