Artefak Tanaman Tertua Afrika Ditemukan Di Papua Barat, Ungkap Proses Perpindahan Penduduk Manusia



Jakarta

Sebuah studi arkeologi gabungan University of Oxford dan Universitas Gadjah Mada (UGM)) temukan tanaman tertua yang diduga berasal benua Afrika Di sebuah gua Area Papua Barat. Hal ini Menginformasikan proses penyebaran Kebiasaan Global dan Perpindahan Penduduk manusia.

Penemuan artefak tanaman ini juga Menunjukkan bila pelaut Pasifik telah tiba Di Papua Barat Di 50-55 ribu tahun lalu. Mereka juga Memperkenalkan pengolahan tanaman dan Kemahiran maritim.

Diterbitkan Di jurnal Antiquity, Dr Dylan Gaffney Di Sekolah Arkeologi University of Oxford menjelaskan Papua Barat adalah pintu gerbang para pelaut Pasifik. Bersama menyusuri jejak kehadirannya, Akansegera ditemukan asal usul nenek moyang berbagai bangsa lebih jauh lagi.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Memetakan penyebaran paling awal manusia (Perpindahan Penduduk) Ke Papua barat sangat penting dan membantu kita memahami Di mana nenek moyang Area yang lebih luas termasuk Australia, Selandia Mutakhir, dan Hawaii,” katanya dikutip Di laman Oxford.

Keadaan Indonesia Di Masa Zaman Es

Walaupun Area Pasifik sangat penting Untuk pergerakan Penduduk Dunia Dunia, para ilmuwan belum bisa memastikan kapan dan dimana proses Perpindahan Penduduk manusia purba terjadi. Diperkirakan Pada Perpindahan Penduduk terjadi, bumi Di Merasakan Zaman Es Agar permukaan laut lebih rendah dan seluruh daratan terhubung.

Kala itu Indonesia masih menyatu Bersama benua Asia wilayahnya disebut Sunda, sedangkan Australia disebut sebagai Sahul. Kedua Area ini masih berbentuk satuan daratan, Walaupun banyak pulau Di Asia Tenggara sudah berupa pulau dan tak terhubung Di masa ini. Contohnya Di Indonesia ada Di Area Sulawesi atau Nusa Tenggara.

Persebaran Homo sapiens Ke Area Asia diperkirakan terjadi Di teori, yaitu:

  • Lewat jalur utara yang wilayahnya kini disebut Bersama Kalimantan Ke Sulawesi, Maluku, dan Setelahnya Itu Papua Barat.
  • Lewat jalur selatan yakni Lewat Jawa, bali, Flores, dan Setelahnya Itu Australia.

Studi Sebelumnya Itu menetapkan bila pelaut tiba Di Sahul (Australia) Bisa Jadi paling awal 65 ribu tahun yang lalu. Tetapi, arkeolog lain bersikeras bila proses menyebrang laut tidak Bisa Jadi terjadi hingga 50 ribu tahun yang lalu.

Akhirnya University of Oxford dan UGM melakukan Studi Di Pulau Waigeo, Papua Barat. Dahulu Area ini berada Di lepas pantai Sahul Zaman Es.

Hasilnya teori Perpindahan Penduduk manusia lewat jalur utara mulai terjawab Bersama penemuan Di situs gua besar bernama Malolo.

Penemuan Di Gua Papua Barat

Malolo adalah sebuah gua besar berada Di Area yang disebut peneliti sebagai Witanta. Penamaan Waitanta berasal Di kata Wai yang berarti air dan Tanta berarti membentang Di Di mata.

Nama ini juga diambil Di gabungan pulai Waigeo dan Batanta yang dahulu terhubung menjadi satu Pada Zaman Es terakhir. Tetapi Setelahnya permukaan laut naik, Pulau Paleo terbagi menjadi serangkaian pulau-pulau yang lebih kecil termasuk Waigeo.

Di Di Malolo ditemukan bukti langka tentang pemukiman dan perilaku manusia. Penemuan ini berbentuk tulang hewan dan artefak resin pohon persegi panjang kecil.

Ketika diteliti Dari akselerator radiokarbon Universitas Oxford, resin pohon ini Memiliki usia 50-55 ribu tahun. Usia ini menjadikannya sebagai artefak tanaman tertua yang dibuat Dari manusia Di luar Afrika.

Para peneliti yakin artefak tersebut diproduksi Di proses bertahap. Di memotong kulit pohon penghasil resin, membiarkannya mengeras, hingga dipatahkan sesuai bentuk yang diinginkan.

Profesor Daud Tanudirjo Di UGM menjelaskan penemuan ini menandakan bila manusia Di zaman ini sudah canggih. Sebab mereka mampu merancang solusi kreatif Sebagai bertahan hidup.

“Penggunaan pemrosesan tanaman yang rumit Menunjukkan bahwa manusia ini canggih, sangat mobile, dan mampu merancang solusi kreatif Sebagai hidup Di pulau-pulau tropis kecil,” katanya.

Temuan ini juga menjadi bukti kuat pertama Yang Terkait Bersama bagaimana manusia bermigrasi Lewat rute utara Ke Area Pasifik Sebelumnya 50 ribu tahun yang lalu. Pulau-pulau Pasifik kecil yang ditumbuhi hutan hujan juga dinilai sebagai tempat penting Sebagai bermigrasi dan Mengadaptasi.

Bukti Mutakhir ini juga Menunjukkan bila Homo sapiens yang tinggal Di sepanjang rute utara adalah seorang pelaut terampil. Mereka mampu berpindah-pindah antar pulau Justru Membuat pembuatan alat yang rumit Bersama tanaman sebagai bahan utamanya.

Regu peneliti akhirnya melanjutkan Studi Yang Terkait Bersama hal ini Di Papua Barat. Studi ini besar Sebab Merasakan dana Di National Geographic.

Bersama para peneliti berharap bisa memahami bagaimana manusia purba dapat Mengadaptasi dan hidup Di Area Pasifik. Mereka juga ingin mencari tahu apa penyebab perilaku mereka bisa berubah sebagai respon Di Krisis Lingkungan Di masa lalu.

(det/pal)

Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Artefak Tanaman Tertua Afrika Ditemukan Di Papua Barat, Ungkap Proses Perpindahan Penduduk Manusia