Jakarta –
Staf Bidang Diseminasi Informasi Iklim dan Mutu Udara, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Hikmat Kurniawan menyebut beberapa Pencapaian suhu panas terjadi Ke tahun 2024.
Salah satunya Ke bulan April 2024. Rata-rata suhu bulan April 2024 mencapai 15.03 derajat celcius.
Suhu tersebut menjadikan April sebagai bulan terpanas dibandingkan periode Sebelumnya Itu sepanjang catatan suhu yang ada.
“Karena Itu dibandingkan Di April tahun-tahun Sebelumnya Itu, April 2024 ini merupakan April terpanas sepanjang pencatatan suhu,” kata Hikmat, dikutip Di Di, Minggu (10/11/2024).
Sejumlah Pencapaian Suhu Panas Terjadi Ke 2024
Selain Ke April, Hikmat mengatakan ada sejumlah bulan lain yang mencetak Pencapaian tertinggi dibandingkan tahun-tahun Sebelumnya Itu. Misalnya Ke bulan Maret.
“Tahun 2024 ini sudah banyak Pencapaian-Pencapaian yang diciptakan Hingga dunia Di sejarah mulai Di suhu terpanas, anomali suhu tertinggi, dan sebagainya,” katanya.
Ke Maret 2024, Copernicus Climate Change Surveys (C3S) mencatat suhu yang terjadi Hingga bulan ini Karena Itu terpanas Di kurun 10 bulan terakhir. Sesudah Itu, Hingga bulan Juni 2024 suhu bumi pun tercatat mencapai 1,5 derajat celcius.
Suhu tersebut dikatakan Hikmat lebih panas Di rata-rata Juni tahun 1850-1900. Adapun bulan Juli 2024, menjadi paling terhangat Di 175 tahun ini seperti hasil pantauan Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional Amerika Serikat (NOAA).
“Justru 21 Juli 2024 memecahkan Pencapaian suhu Internasional sebagai hari terpanas Hingga bumi Di rata-rata 17,09 derajat celcius,” ujar Hikmat.
Penyebab Peningkatan Suhu Ke 2024
Sesudah Itu, Hikmat menjelaskan bahwa peningkatan suhu Hingga bumi Ke tahun ini diakibatkan Dari gas Tempattinggal kaca. Gas tersebut menyebar Hingga atmosfer dan dapat memerangkap panas Di matahari.
Hingga Di Itu, karbon dioksida (CO2) pun menjadi unsur yang terbesar yang berdampak Ke pemanasan Internasional. Sesudah Itu disusul Dari unsur seperti metana (CH₄), nitrogen oksida (NO), klorofluorokarbon (CFC), dan uap air (H2O).
“CO2 (karbon dioksida) yang paling banyak menyumbangkan (gas Tempattinggal kaca) Hingga atmosfer. Sesudah Itu metana atau CH4 walaupun jumlahnya tidak sebanyak CO2, tapi metana ini menyerap panasnya lebih besar dibanding CO2,” tutur Hikmat.
(cyu/nwy)
Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: April 2024 Karena Itu April Terpanas Sepanjang Pencatatan Suhu