Jakarta –
Puasa ternyata tak hanya dilakukan Muslim Di bulan Ramadhan. Orang-orang Bersama seluruh Negeri telah melakukan puasa Sebab punya manfaat yang baik, salah satunya dapat memperpanjang umur.
Pembuktian ini dilakukan Dari seorang ahli bidang biokimia sekaligus Professor and Director Hingga USC Longevity Institute, Italia yakni Valter Longo. Hingga kini ia terus mengkaji rahasia seseorang dapat panjang umur.
Dari kecil Longo banyak menghabiskan waktu musim panas Hingga Molochio, sebuah Daerah Calabria Hingga Italia selatan. Longo melihat terdapat cukup banyak orang tua yang usianya ratusan tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awalnya para centenarian tersebut mengaku senang makan kacang-kacangan, buah, Migas zaitun, pasta dan sedikit daging. Akan Tetapi, ternyata ada fakta lain yang membuat pengamatan Longo tentang rahasia panjang umur ini Menarik Perhatian.
Puasa Memengaruhi Proses Biologis Yang Berhubungan Bersama Panjang Umur
Selain rajin mengkonsumsi makan-Konsumsi Hingga atas, para centenarian bercerita bahwa mereka dahulu sering kekurangan Konsumsi. Yaitu, mereka sering berpuasa Konsumsi.
“Di kami bicara Bersama para centenarian, kami sering mendengar, ‘Anda tahu, kami pernah Lewat masa-masa, Di tidak ada Konsumsi sama sekali,'” kata Longo dikutip Bersama National Geographic, Minggu (2/3/2025).
Untuk kurun waktu tertentu, Longo melakukan Eksperimen Hingga sebuah laboratorium. Ia membuat ragi Ketahanan Pangan Untuk mengetahui bagaimana Konsumsi Bergizi memengaruhi ekspresi gen serta proses biologis lain yang Yang Berhubungan Bersama umur panjang.
Longo yakin bahwa puasa bisa menunda penuaan hingga menghambat tumbuhnya Penyakit. Terutama menjelang usia lanjut.
Puasa dapat mengatur ulang metabolisme tubuh dan membersihkan puing-puing sel. Meski demikian, Longo Menginformasikan bahwa puasa yang terlalu sering bisa menghilangkan massa otot atau masalah tertentu.
Puasa Dapat Kurangi Risiko Kanker
Untuk menguaknya Lebih Jelas, Longo melakukan eksperimen Pada 1.000 tikus. Hasil Eksperimen Menunjukkan bahwa Pola Makan mirip puasa dapat memperpanjang umur Justru menurunkan risiko kanker.
Beberapa tikus pun terlihat Meresahkan memori otaknya. Ke tikus tua, penurunan kognitif Karena Itu lebih tertunda.
Lalu Longo dan Regu Eksperimen mendapati bahwa Pola Makan mirip puasa cukup baik dilakukan Untuk memperpanjang umur. Longo mengemas paket Konsumsi yang penting disantap Di Pola Makan ini yakni buah zaitun, teh herbal, campuran sup, kerupuk kaya Konsumsi Bergizi, dan Pendukung Kesehatan.
Setelahnya paket Pola Makan Konsumsi tersebut dicoba Pada 71 orang dewasa Di lima hari, buktinya memang benar. Mereka Merasakan penurunan lemak tubuh, tekanan darah, glukosa, dan berat badan.
Melansir laman USC Leonard Davis School of Gerontology, klaim puasa baik Untuk Kesejaganan dan faktor umur panjang telah dibuktikan juga lewat survei International Food Information Council Pada 10 persen warga Hingga Amerika. Responden adalah orang-orang yang berpuasa secara berkala.
Sebanyak 2 persen Bersama mereka menerapkan pola makan vegan, 3 persen adalah vegetarian dan 5 persen menerapkan pola makan Mediterania (banyak konsumsi kacang-kacangan, biji-bijian dan Mengurangi daging).
Tren puasa yang dilakukan mereka bervariasi yakni berkisar 12 jam, 16 jam, dua hari sekali Justru satu hari seminggu. Karena Itu, praktik puasa Menunjukkan manfaat Kesejaganan yang baik.
Cara Puasa yang Benar Untuk Pola Makan
Untuk orang ingin melakukan Pola Makan puasa Untuk memperpanjang umur, tak bisa dilakukan sembarangan. Menurut ahli Pola Makan sekaligus Direktur Inisiatif Magister Sains Konsumsi Bergizi, Kesejaganan, dan Umur Panjang Hingga Sekolah USC Leonard Davis, Cary Kreutzer ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan.
Salah satunya pengawasan medis. Jika tertarik melakukan Pola Makan puasa, maka perlu berkonsultasi dahulu Bersama Ahli Kebugaran atau ahli Konsumsi Bergizi.
“Anda harus berkonsultasi Bersama Ahli Kebugaran Anda Sebelumnya mencoba Inisiatif puasa jenis apa pun,” kata Kreutzer.
Dikatakan Dari Kreutzer, setiap orang mempunyai genom dan kebutuhan yang berbeda. Bersama adanya pengawasan Ahli Kebugaran, seseorang dapat menjalani Pola Makan puasa Bersama aman.
“Beberapa orang Bisa Jadi Memperoleh manfaat lebih banyak [dari program puasa seperti itu] dibandingkan yang lain,” kata Kreutzer.
Kreutzer juga menyampaikan bahwa tak semua orang bisa menjalankan Pola Makan puasa. Untuk orang-orang yang punya Penyakit diabetes atau gangguan autoimun harus berhati-hati Untuk melakukannya.
Ia juga menyarankan agar tidak melakukan puasa secara terus-menerus. Risikonya adalah energi tubuh hilang dan menurunkan berat badan.
“Orang-orang perlu memahami Bersama jelas alasan mereka melakukan Pola Makan ini,” kata Kreutzer.
(cyu/faz)
Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Apakah Puasa Dapat Memperpanjang Umur? Ilmuwan Ungkap Ini