Jakarta –
Bencana Alam berkekuatan magnitudo (M) 6,4 mengguncang Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Ke Selasa (24/9/2024). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Menginformasikan jika gempa diakibatkan adanya Kegiatan deformasi Di lempeng Sulawesi Utara Bersama mekanisme thrust fault.
Kepala Pusat Bencana Alam dan TsunamiBMKG,Daryono mengatakan, gempa terjadi Ke pukul 03.51 Wita Ke Selasa (24/9/2024). Adapunepisenter gempa terletak Ke koordinat 0,14 derajat lintang selatan dan 122,91 derajat bujur timur atau tepatnya berlokasi Di laut Ke jarak 77 Km arah Barat DayaGorontalo,Gorontalo Ke kedalaman 132 km.
“Bencana Alam yang terjadi merupakan jenis Bencana Alam menengah akibat adanya Kegiatan deformasi Di Lempeng Sulawesi Utara Bersama mekanisme sumber Menunjukkan bahwa Bencana Alam Memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault ),” kata Daryono Di detikSulsel Selasa (24/9/2024)
Gempa turut dirasakan Di kabupaten dan kota Di Gorontalo. Intensitas gempa skala III-IV dirasakan Di Kotamobagu, Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Gorontalo, Kota Gorontalo, Pohuwato, Luwuk, Bone Bolango, Boalemo.
“Skala intensitas III-IV MMI (bila Ke siang hari dirasakan Bersama orang banyak Di Rumah), dan Area Gorontalo Utara, Buol dan Bolaang Mongondow Timur Bersama skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata Di Rumah. Terasa getaran seakan-Akansegera truk berlalu(lewat)),” tuturnya.
Tentang Deformasi Lempeng
Ini bukanlah kali pertama deformasi lempeng menyebabkan gempa Di Indonesia. Gempa Bersama Magnitudo 5,9 Di Laut Banda Ke Januari 2024 dan gempa Sukabumi Bersama Magnitudo 5,3 Ke 15 September 2024 juga diakibatkan Bersama deformasi lempeng.
Lalu, apa itu deformasi lempeng? Di Bacaan A Brief Introduction to Geology and Geomorphology Bersama Nahgeib Miller, deformasi lempeng merupakan Situasi Pada batuan mengubah dimensinya akibat suatu gaya. Gaya-gaya ini muncul Bersama Komitmen lempeng tektonik, Agar deformasi terjadi Di Di batas lempeng.
Mengenai Thrust Fault
Di gempa Gorontalo, deformasi lempeng mengguncang Bersama mekanisme thrust fault. Sebelumnya mempelajari apa itu thrust fault, kita perlu memahami apa itu fault.
Fault atau sesar adalah rekahan atau zona rekahan Di Di dua blok batuan. Sesar memungkinkan blok-blok tersebut bergerak relatif satu sama lain. Pergerakan ini dapat terjadi Bersama cepat Di bentuk Bencana Alam atau dapat terjadi secara lambat Di bentuk gerakan merayap.
Panjang sesar dapat berkisar Bersama beberapa milimeter hingga ribuan kilometer. Di Bencana Alam, batuan Di satu sisi sesar tiba-tiba bergeser Pada sisi lainnya. Permukaan sesar dapat horizontal atau vertikal atau beberapa sudut sembarang Di antaranya.
Ensiklopedia Britannica memaparkan jika ada beberapa jenis sesar. Yang Berhubungan Bersama Bersama gempa Gorontalo, thrust fault atau sesar naik adalah sesar naik terbalik yang kemiringannya kurang Bersama 45°. Sesar naik Bersama sudut kemiringan yang sangat rendah dan perpindahan total yang sangat besar disebut sesar naik atas atau sesar lepas.
Thrust fault sering ditemukan Di sabuk pegunungan yang Merasakan deformasi yang hebat. Sesar naik besar merupakan ciri batas lempeng tektonik kompresif, seperti yang telah menciptakan Himalaya dan zona subduksi Di sepanjang pantai barat Amerika Selatan.
(nir/nwy)
Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Apa Itu Deformasi Lempeng Penyebab Gempa Gorontalo 24 September? Ini Penjelasannya