Jakarta –
Kepala Badan Kajian dan Perkembangan Nasional (BRIN), Tri Laksana Handoko, mengajak generasi muda agar menjadikan Belajar dan Studi sebagai senjata Untuk Berusaha Mengatasi berbagai tantangan Internasional.
Ia menilai, Hingga Ditengah Pemanasan Global, krisis Kesejaganan, dan disrupsi digital, Perkembangan berbasis ilmu pengetahuan menjadi harapan Sebagai masa Didepan yang lebih baik.
“Pemanasan Global terus mengganggu alam Disekitar kita dan ekonomi. Krisis Kesejaganan Internasional mengingatkan kita tentang ketergantungan kita. Masalah Kesejaganan Konsumsi dan energi menjadi masalah yang menekankan setiap hari,” ujar Handoko Pada Memberi sambutan Untuk Week of Indonesia-Netherlands Education and Research (Winner) 2025 secara daring Hingga Jakarta, Selasa (7/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dunia Hadapi Krisis, Saatnya Anak Muda Bergerak
Tri Handoko juga menyoroti dunia yang kini Ditengah Berusaha Mengatasi tantangan yang belum pernah terjadi Sebelumnya Itu. Selain Pemanasan Global dan krisis Ketahanan Pangan, menurutnya disrupsi digital Karena Itu kesenjangan Mutakhir.
“Dan Hingga Ditengah-Ditengah semua hal ini, perubahan dinamik Hubungan Dunia menjadi masalah Kesejaganan Internasional,” katanya.
Akan Tetapi, Hingga balik krisis tersebut, ia melihat Potensi besar Bagi generasi muda Sebagai tampil sebagai penggerak perubahan Lewat Belajar dan Kajian.
“Belajar menyelamatkan karakter dan Imajinasi anak-anak kita. Ia Menunjukkan nilai penasaran, resiliensi, dan bertanggungjawab. Studi Memberi pengetahuan dan bukti,” tegasnya.
Kajian Kolaboratif Kunci Ke Dunia Lebih Baik
Bersama Detail Handoko menekankan pentingnya kolaborasi lintas Bangsa Sebagai menjawab tantangan Internasional. Ia mencontohkan kerja sama panjang Ditengah Indonesia dan beberapa Bangsa.
Untuk forum bersama periset Belanda tersebut, Tri Handoko teringat Di masa-masa lalu ketika generasi muda masih banyak yang menempuh Belajar Hingga Negeri Kincir Angin tersebut.
“Di berabad-abad, pelajar Indonesia telah belajar Hingga universitas Belanda, dan banyak Studi Belanda telah bekerja bersama-sama Bersama rakan-rakan Indonesia,” ujar Tri Handoko.
Forum Winner 2025, menurut Handoko, menjadi wadah penting Sebagai mempertemukan akademisi, ilmuwan, industri, dan pembuat Aturan Untuk bertukar ide serta menantang perspektif lama.
“Ini berasal bukan hanya Untuk perhubungan sejarah lama kita, tetapi juga Untuk nilai dan komitmen kita Sebagai membangun pertemanan yang lebih maju,” katanya.
Handoko juga menyoroti pentingnya menjaga nilai kemanusiaan Hingga Ditengah perkembangan Keahlian dan Hubungan Dunia dunia yang dinamis. Ia menegaskan, tidak ada satu Bangsa pun yang bisa berjalan sendiri Untuk Berusaha Mengatasi krisis Internasional.
“Tantangan-tantangan ini Bisa Jadi terasa berat, tetapi sesungguhnya juga mempersatukan kita. Mereka mengingatkan kita Akansegera kemanusiaan yang sama dan bahwa tidak ada satu bangsa pun yang dapat menyelesaikan masalah ini sendirian. Kita saling membutuhkan,” tuturnya
(cyu/faz)
Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Anak Muda Harus Bergerak Hadapi Krisis Dunia Lewat Kajian











