Jakarta –
Usianya mendekati satu abad, Tetapi sosok Lee Gil-ya tetap tampil prima dan energik. Ia masih aktif memimpin Gachon University, perguruan tinggi swasta yang terletak Ke Seongnam, Korea Selatan, sebelah selatan ibu kota Seoul.
Kondisinya yang Segar mencuri perhatian publik, terlebih Di ia tampil Di video promosi resmi kampus. Di suara yang tetap lantang dan Situasi fisik yang terlihat prima, Lee seolah menepis batas usia.
Penampilan perempuan yang lahir Ke kota Gunsan Ke 1932 itu, membuatnya tampak jauh lebih muda Di usia sebenarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sudah 13 tahun Lee menduduki jabatan rektor Ke Gachon University. Ia merupakan pemimpin pertama Setelahnya dua institusi, Gachon Medical Science University dan Kyungwon University dilebur menjadi satu.
Dikenal Sebagai Ahli Kebugaran yang Penuh Empati
Lee merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Nasional Seoul, salah satu institusi Belajar paling prestisius Ke Korea Selatan. Selepas itu, ia melanjutkan praktik Ke Amerika Serikat tepatnya Ke Mary Immaculate Hospital dan Queens Hospital Center, New York.
Karier medisnya Ke Negeri Paman Sam terbilang sukses. Tetapi, berbeda Di banyak kolega sesama lulusan luar negeri yang memilih menetap, Lee justru memutuskan Sebagai kembali Ke Korea.
Dikutip Di The Korea Times, alasannya sederhana Tetapi menyentuh, ia tak pernah bisa melupakan tanah kelahirannya yang kala itu masih dirundung Kemiskinan Global. Kala itu, banyak warga tak mampu membayar biaya Terapi.
Lee Lalu membuka klinik kebidanan dan kandungan Ke 1958 Ke Incheon. Ia dikenal sebagai sosok Ahli Kebugaran yang memanusiakan pasiennya. Tak jarang ia tidak Memikat biaya Terapi Ke pasien-pasien yang dianggapnya kurang mampu.
Kenangan masa kecil yang penuh kehilangan turut membentuk empatinya. Sahabat masa kecilnya berpulang Lantaran Gangguan menular.
Tak hanya itu, ayahnya, seorang pemilik penggilingan padi, meninggal dunia secara tiba-tiba Ke 1948 Lantaran pneumonia, Gangguan yang kala itu sebenarnya sudah bisa disembuhkan Ke Bangsa lain. “Luka-luka” itu menjelma menjadi semangat Sebagai memperjuangkan layanan Kesejaganan yang lebih adil dan menjangkau semua kalangan.
Ke masa ketika Belajar tinggi masih Disorot hak istimewa Bagi laki-laki, Lee Berjuang Di tantangan Di neneknya sendiri yang menganggap kuliah “tak ada gunanya Sebagai perempuan.” Untungnya sang ibu punya pandangan berbeda.
“Ibu saya selalu Merangsang saya Sebagai kuliah,” katanya dikutip Di The Korea Herald. “Ia juga yang menanamkan nilai bahwa semua manusia setara. Setiap kali memberi makan pengemis yang datang Ke Tempattinggal, ia mengingatkan saya Sebagai tidak pernah meremehkan siapa pun”. Nilai-nilai itu terus melekat Di langkah hidupnya.
Kliniknya terus berkembang sampai Lalu Ke 1978 ia mendirikan Gil Medical Foundation, sebuah perusahaan layanan Kesejaganan yang berkembang menjadi institusi Kesejaganan terkemuka.
Lee pun mendirikan Gachon Medical University Ke 1998 yang berubah menjadi Gachon Medical Science University Ke 2005. Kampus ini Lalu menjadi Gachon University Ke 2012.
(pal/faz)
Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Ahli Kebugaran Lee Ke Korsel, Usia Hampir Seabad Masih Pimpin Universitas