Ada Inisiatif Pengabdian Komunitas Tanggap Darurat Bencana, Dana Rp 500 Juta per Kampus



Jakarta

Direktorat Jenderal Eksperimen dan Pembaruan (Dirjen Risbang) Kementerian Belajar Tinggi, Sains, dan Ilmu Pengetahuan (Kemendiktisaintek) mengkonsolidasikan 39 perguruan tinggi Bagi Merespons bencana Bencana Alam bandang dan longsor Di Pulau Sumatera.

Sebanyak 28 Perguruan Tinggi Posko dan 11 Perguruan Tinggi Pendukung disiapkan Untuk skema Inisiatif Pengabdian kepada Komunitas Tanggap Darurat Bencana. Inisiatif ini juga merupakan Pada Bersama Keputusan “Diktisaintek Berdampak”.

“Perguruan tinggi bukan hanya pusat ilmu pengetahuan, tetapi juga kekuatan kemanusiaan. Untuk situasi darurat seperti yang terjadi Di Sumatra, kehadiran akademisi, peneliti, dan mahasiswa Di lapangan menjadi wujud nyata bahwa ilmu, Ilmu Pengetahuan, dan Perkembangan harus bekerja Bagi Komunitas. Kami memastikan seluruh sumber daya perguruan tinggi bergerak cepat, terkoordinasi, dan tepat sasaran,” ujar Pembantu Presiden Tim Menteri Belajar Tinggi, Sains, dan Ilmu Pengetahuan (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto dikutip Bersama laman Kemendiktisaintek, Kamis (3/12/2025).


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tugas Perguruan Tinggi Posko dan Pendukung

Adapun tugas Bersama Perguruan Tingg Posko adalah bertindak sebagai komando lapangan. Sambil Perguruan Tinggi Pendukung menyediakan tenaga ahli, Ilmu Pengetahuan, dan pendampingan intervensi.

Disampaikan Bersama Direktur Jenderal dan Pembaruan, Fauzan Adziman, Inisiatif tanggap darurat bencana ini Memusatkan Perhatian Di delapan pilar yakni distribusi Pengiriman, layanan Keadaan dan gizi, pendampingan psikososial, rehabilitasi sanitasi dan penyediaan air bersih, Belajar darurat, Terapi ekonomi, Pemberian administrasi publik, serta mitigasi dan Belajar kebencanaan.

“Pilar ini dirancang Bagi memastikan respons yang tidak hanya cepat, tetapi juga berkelanjutan,” ujar Fauzan.

Pengabdian Komunitas Dilakukan 2 Tahap

Pengabdian ini Akansegera digelar secara dua tahap. tahap pertama adalah ‘tanggap darurat’ yang dilaksanakan hingga 31 Desember 2025.

Tanggap darurat Memusatkan Perhatian Di Pemberian Pengiriman, layanan Keadaan, penyediaan air bersih, sanitasi, Belajar darurat, dan Terapi awal.

Sambil tahap kedua adalah ‘Terapi’. Di tahap lanjutan ini, Akansegera dilakukan kegiatan rehabilitasi, Terapi ekonomi, dan Inisiatif Perkembangan berbasis Ilmu Pengetahuan.

Dana Rp 500 Juta per Kampus

Perguruan tinggi yang mengikuti pengabdian Komunitas Tanggap Darurat Bencana ini dapat mengajukan hingga lima proposal. Adapun limit plafon hingga Rp 500 jut.

Dana tersebut bersifat fleksibel hingga 85% Bagi mengakomodasi kebutuhan lapangan. Perguruan tinggi peserta juga nantinya Akansegera membangun posko Di Daerah Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat dan Daerah terdampak lain.

Bagi mempercepat penyaluran Pemberian, Kemendiktisaintek melakukan Rapid Assesment berbasis Google Form. Termasuk percepatan Untuk bimbingan teknis penyusunan porposal.

Kemendiktisaintek juga melakukan penyaluran Pengiriman awal termasuk Ilmu Pengetahuan air bersih portabel, sistem pelaporan berbasis bukti visual, dan skema Pemberian khusus Bagi mahasiswa terdampak.

(cyu/faz)

Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Ada Inisiatif Pengabdian Komunitas Tanggap Darurat Bencana, Dana Rp 500 Juta per Kampus