Jakarta –
Predator adalah hewan yang memangsa hewan lain Untuk bertahan hidup. Predator dibedakan berdasarkan pola hidupnya, yaitu predator soliter yang berburu sendiri dan predator sosial yang berburu secara berkelompok.
Predator soliter seperti beruang, harimau, dan lynx Eurasia Memiliki tingkat Merenggut Nyawa lebih tinggi dibandingkan predator sosial seperti serigala dan singa. Ke Di Yang Sama, predator yang lebih kecil seperti cheetah dan puma cenderung membunuh lebih banyak mangsa Sebab hasil buruannya sering dicuri Dari predator yang lebih besar. Lantas, jenis predator mana yang paling mematikan?
Simak penjelasannya berikut ini.
Struktur Sosial Predator
Sebuah studi yang diterbitkan Dari Biological Reviews Ke tahun 2024, mengukur tingkat Merenggut Nyawa predator berdasarkan jumlah mangsa yang dibunuh Untuk periode tertentu. Studi ini dilakukan Untuk menentukan predator mana yang paling mematikan.
Studi ini mengungkapkan bahwa tingkat Merenggut Nyawa predator sangat bervariasi tergantung Ke struktur sosial dan strategi berburu mereka. Sebagai contoh, predator sosial seperti serigala membunuh lebih sedikit hewan Bersama rata-rata satu setiap 27 hari per individu, dibandingkan predator soliter seperti lynx Eurasia yang membunuh rata-rata satu setiap empat hari.
Predator sosial yang berburu berkelompok lebih mampu mempertahankan hasil buruan mereka. Sambil Itu predator soliter lebih rentan Merasakan pencurian hasil buruannya Dari predator lain.
Strategi Berburu Predator
Strategi berburu juga memengaruhi tingkat Prestasi predator. Misalnya, predator Bersama keluarga anjing seperti serigala dan anjing liar Afrika sering mengandalkan pengejaran Untuk jarak jauh. Sedangkan predator Bersama keluarga kucing lebih mengutamakan penyergapan.
Predator soliter berukuran besar seperti harimau, macan tutul, dan lynx Eurasia biasanya memburu mangsa yang ukurannya hampir sama Bersama mereka, Untuk menyeimbangkan energi yang digunakan Di berburu.
Sebagai Gantinya, predator soliter berukuran kecil seperti cheetah, puma, dan anjing liar Afrika lebih sering membunuh mangsa Untuk jumlah banyak. Akan Tetapi, mereka hanya mengonsumsi sebagian kecil Bersama hasil buruannya Agar memungkinkan spesies lain Untuk memakan sisa bangkai tersebut.
Predator Paling Mematikan
Dari Sebab Itu, para peneliti menyimpulkan bahwa predator soliter berukuran besar adalah predator paling mematikan berdasarkan tingkat Merenggut Nyawa mangsa. Predator ini dinilai dapat membentuk ekosistem Bersama cara menakut-nakuti para mangsa dan predator lain. Mereka juga menyediakan Hidangan berupa bangkai sisa Untuk spesies lain Untuk dimakan.
Akan Tetapi, apabila anda ingin tahu spesies mana yang merupakan pembunuh terbesar, maka jawabannya adalah manusia. Sebab manusia adalah predator dominan Ke seluruh bumi, sebagaimana dikutip Bersama Science Alert.
(nwy/nwy)
Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Studi Terbaru Ungkap Predator Paling Mematikan