Jakarta –
Vincent Van Gogh dikenal sebagai pelukis post-impressionist yang karyanya terkenal Hingga seluruh dunia. Salah satunya karya lukisannya “The Starry Night” yang Menunjukkan langit biru memutar-mutar, menjadi yang paling terkenal.
Kisah Van Gogh sebagai pelukis terkenal kerap menjadi perhatian banyak pihak. Pasalnya, dia tidak sedari kecil melukis, Justru Di mulai melukis Ke usia dewasa, banyak orang meremehkannya Lantaran tidak paham Di apa yang digambarkan Van Gogh.
Terlebih, Pada hidupnya, Van Gogh didiagnosis Di skizofrenia dan Menyaksikan gangguan Kesejaganan mental lainnya. Uniknya, lukisan-lukisan Van Gogh Mutakhir Memperoleh popularitas Setelahnya kematiannya Ke 1890.
Para pakar dan seniman mulai melihat lukisan Van Gogh sebagai gaya Mutakhir Di dunia Karyaseni. Ini yang Setelahnya Itu menjadikannya tokoh populer Di dunia Karyaseni lukis. Selain “The Starry Night”, beberapa lukisan karya Van Gogh lainnya yakni “Sunflowers”, “Cafe Terrace at Night”, “Wheatfield with Crows” dan masih banyak lagi.
Lukisan The Starry Night Menarik Perhatian Minat Ilmuwan
Lantaran kepopuleran karyanya, lukisan Van Gogh Setelahnya Itu Menarik Perhatian perhatian para ilmuwan. Di sebuah studi Mutakhir-Mutakhir ini, peneliti mengungkapkan adanya hubungan Menarik Perhatian Antara lukisan Van Gogh berjudul “The Starry Night” Di fisika, terutama teori turbulensi.
Sebagai gambaran, lukisan “The Starry Night” khas Di penampakan langit malam (biru) Di ilusi gelombang berputar yang dinamis. Di karya tersebut, setiap bintang dibuat Di riak-riak kuning, berkilauan Di cahaya layaknya pantulan Hingga air.
Berdasarkan Eksperimen yang diterbitkan Hingga Jurnal Physics of Fluids (2024), para ilmuwan mencoba Membahas lukisan “The Starry Night” dan menghubungkannya Di teori turbulensi tersembunyi yang tertuang Di penggambaran langit Ke lukisan tersebut.
Di Eksperimen tersebut, para ilmuwan menggunakan gambar digital beresolusi tinggi Untuk mengukur Di tepat ukuran sapuan Alat Lukis yang digunakan Di Van Gogh, dan membandingkanya Di skala Di teori turbulensi.
Hingga Samping Itu, para ilmuwan menggunakan sapuan Alat Lukis Di lukisan “The Starry Night” seperti daun yang berputar-putar Di corong angin. Hal ini digunakan Untuk memeriksa bentuk, energi dan karakteristik Di atmosfer yang tersembunyi Di lukisan tersebut.
Di Eksperimen ini, kecerahan relatif atau luminansi Di berbagai warna Warna digunakan Untuk merepresentasikan energi kinetik Di gerakan fisik, demikian dikutip Di AIP Publishing.
Berikutnya, para peneliti turut memeriksa skala spasial Di 14 bentuk utama lukisan yang berputar-putar Untuk mengetahui apakah hal ini selaras Di teori energi berjenjang atau the cascading energy theory, yakni teori yang menggambarkan perpindahan energi kinetik Di aliran turbulen skala besar Hingga skala kecil Hingga atmosfer.
Lukisan Van Gogh Di Sudut Pandang Fisika
Eksperimen Menunjukkan bahwa gambaran keseluruhan lukisan selaras Di hukum Kolmogorov, yakni aturan yang Meramalkan pergerakan dan skala atmosfer menurut inersia atau kelembaman yang diukur.
Di meneliti sapuan Warna hingga tingkat mikroskopis, para peneliti menemukan keselarasan Di skala Batchelor, yaitu skala yang menggambarkan hukum energi Di turbulensi skalar pasif Ke skala kecil yang mengikuti pergerakan atmosfer.
Salah satu ilmuwan yang terlibat Di Eksperimen ini, Yongxiang Huang, menjelaskan bahwa menemukan kedua skala Di satu sistem atmosfer adalah hal yang langka, seperti yang dilaporkan Di AIP Publishing.
Turbulensi diyakini sebagai salah satu sifat intrinsik Di aliran Di angka Reynolds tinggi yang didominasi Di inersia. Akan Tetapi, Mutakhir-Mutakhir ini, Trend Populer seperti turbulensi juga dilaporkan terjadi Di berbagai jenis sistem aliran Di skala spasial yang berbeda, termasuk Ke aliran Di angka Reynolds rendah Di viskositas lebih dominan.
Di temuan ini, peneliti mengatakan sudah saatnya Untuk mengusulkan definisi Mutakhir mengenai turbulensi yang mencakup lebih banyak situasi.
(faz/faz)
Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Pernah Lihat Lukisan Langit Biru Memutar Karya Van Gogh? Begini Menurut Fisika