Jakarta –
Solar Orbiter milik Badan Antariksa Eropa telah Merasakan atmosfer bawah Matahari yang belum pernah terjadi Sebelumnya Itu. Seperti apa rupa pusat Tata Surya itu?
Korona Matahari, Dibagian terluar Bersama Matahari, adalah bentang alam yang selalu berubah. Rekaman terbaru ini Menyediakan gambaran yang jelas tentang Korona Matahari yang Di ini aktif.
Di video Matahari Sebelumnya Itu, terlihat letusan spektakuler yang melepaskan sejumlah besar partikel Hingga Tata Surya. Di bulan September tahun 2023 lalu, Solar Orbiter melihat letusan yang lebih sederhana, serta lumut koronal, hujan koronal, dan spikula yang semuanya sangat rinci, yang Mutakhir saja dilepaskan.
Hingga cakrawala Matahari, kita dapat melihat spikula, puncak plasma yang menjulang Bersama kromosfer Hingga korona Matahari Hingga atasnya. Spikula tersebut memanjang hingga 10.000 kilometer Hingga lapisan atmosfer Matahari yang lebih tinggi.
Melansir Bersama IFL Science, terlihat juga “lumut” koronal atau pola plasma seperti renda yang ditemukan Hingga dasar lengkung koronal, struktur seperti lengkungan yang terlihat memanjang jauh Hingga atas permukaan Matahari. Lengkungan tersebut menciptakan efek lain: hujan koronal. Lengkungan itu sangat terang Sebab sangat panas, Disekitar 1 juta °C.
Sebagian plasma mendingin dan berkat gravitasi, turun kembali Di gumpalan yang lebih gelap dan padat yang dikenal sebagai “hujan”. Gumpalan ini masih panas tetapi tidak terlalu menyengat, Bisa Jadi kurang Bersama 10.000 °C . Gumpalan ini lebih mudah dilihat Sebab jauh lebih gelap daripada lengkung koronal yang sangat panas. Ini adalah Matahari Di ultraviolet ekstrem.
Solar Orbiter merekam video tersebut Di 27 September 2023. Hanya beberapa hari Setelahnya Itu, Di 7 Oktober, jarak terdekatnya Bersama Matahari adalah 43 juta kilometer. Itu kurang Bersama sepertiga jarak Bumi-Matahari.
Di hari yang sama Di video itu diambil, Parker Solar Probe milik NASA hanya berjarak 7,26 juta kilometer Bersama Matahari, Agar para badan antariksa bekerja sama. Parker mengukur partikel dan medan magnet Hingga korona Matahari dan angin matahari, Agar Solar Orbiter Merasakan Daerah tempat angin matahari Datang melewati Parker. Bersama-sama, wahana antariksa itu Menyediakan wawasan penting tentang Matahari dan cara kerjanya.
(nir/nwk)
Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: NASA Kembali Tangkap Rupa Matahari Bersama Didekat, Seperti Apa?