Mengapa Kita Suka Impulsif Belanja Di Promo Tanggal Kembar? Ini Kata Pakar IPB



Jakarta

Berbelanja Di tanggal kembar memang menggiurkan. Harga yang miring membuat orang ramai-ramai menyerbu Produk yang sebetulnya tidak terlalu diperlukan.

Menyambut diskon tanggal kembar, Guru Besar Ilmu Konsumen IPB University, Prof Ujang Sumarwan, menjelaskan mengapa kita cenderung membeli Produk Di ada promo. Menurutnya, banyak konsumen yang tergiur Sebab gagal membedakan Di kebutuhan dan keinginan.

“Kalau konsumen tidak bisa membedakan Di kebutuhan dan keinginan, Sambil daya beli terbatas, maka Akansegera merugikan. Banyak orang terjebak mengikuti keinginan, bukan kebutuhan,” ujarnya Untuk laman IPB University dikutip Rabu (8/10/2025).


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kejadian Luar Biasa impulsive buying atau belanja tanpa Ide yang Menimbulkan Kekhawatiran Di musim promo juga menjadi sorotan. Diskon dan promosi kerap memicu konsumen membeli Produk yang sebenarnya tidak diperlukan atau unplanned shopping.

“Sering kali kita pergi Hingga toko tanpa Ide belanja, tapi Sebab lihat diskon Bersama Sebab Itu membeli. Itu contoh unplanned shopping,” tambah Prof Ujang.

Prof Ujang berpesan agar konsumen selalu bijak Untuk berbelanja. Ketika melihat Produk Menarik Perhatian tanyakan dulu Ke diri sendiri apakah ini kebutuhan atau keinginan.

“Hindari membeli secara kredit Bagi konsumsi, kecuali Bagi hal produktif seperti Tempattinggal atau kendaraan. Dan jangan mudah percaya penawaran Hingga media sosial yang tidak jelas,” pesannya.

Hati-hati Mengelabui Orang Lain

Di hujan promo ini, Prof Ujang mengingatkan agar konsumen berhati-hati Bersama praktik Usaha tidak etis maupun Mengelabui Orang Lain yang marak Hingga era digital. Ia membagikan prinsip yang perlu dipegang konsumen yakni teliti Sebelumnya membeli, Di membeli, dan Setelahnya membeli.

“Sebelum tahun 1993 sudah ada modus Mengelabui Orang Lain. Sampai sekarang tetap ada, hanya medianya yang berubah. Kini banyak Mengelabui Orang Lain Melewati telepon, media sosial, hingga Inisiatif pesan. Sebab itu, konsumen harus Meningkatkan literasi digital,” jelasnya.

Tips Menjadi Konsumen yang Bijak

Prof Ujang Memberi sejumlah kiat agar menjadi konsumen yang bijak, yaitu:

1. Studi Sebelumnya Membeli

Gunakan situs/toko resmi (official store), baca ulasan dan bertanya Ke orang yang berpengalaman

2. Waspadai Harga

Waspadai harga yang tidak masuk akal dan jangan terburu-buru Membahas keputusan.

Tekankan Perlindungan Konsumen

Selain peran konsumen, Prof Ujang menekankan pentingnya perlindungan Untuk pihak perusahaan dan pemerintah. Ia menggarisbawahi agar perusahaan tidak gegabah. Jika Membahas langkah yang salah, maka konsumen yang dirugikan bisa komplain Justru Hingga media sosial, dan merusak citra perusahaan.

“Pemerintah juga hadir lewat regulasi, misalnya OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dan BPOM (Badan Pengawas Terapi dan Konsumsi), Bagi melindungi konsumen,” terangnya.

(nir/nwk)

Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Mengapa Kita Suka Impulsif Belanja Di Promo Tanggal Kembar? Ini Kata Pakar IPB