Edu  

Denmark Mau Hapus Iuran Wajib Bacaan, Atasi Krisis Membaca



Jakarta

Pembantu Pemimpin Negara Kebudayaan Denmark Jakob Engel-Schmidt Berkata Akansegera menghapus Iuran Wajib pertambahan nilai (PPN) Bacaan Ke negaranya yang sebesar 25 persen. Aturan ini diambil sebagai salah satu langkah Sebagai mengatasi krisis membaca yang Di dihadapi Komunitas Denmark.

Mengutip laporan Kantor Berita Ritzau, data Statistik Denmark Menunjukkan adanya lonjakan signifikan Untuk peminjaman Bacaan fisik Ke perpustakaan. Ke 2023, jumlahnya hanya Disekitar 800 ribu Bacaan, tetapi Ke 2024 Menimbulkan Kekhawatiran drastis menjadi 24,1 juta Bacaan, yang menyumbang 68 persen Untuk total peminjaman.

Akan Tetapi, peminjam Bacaan Ke Denmark paling sering berusia 30-49 tahun, yang mencakup 20% Untuk peminjaman fisik. Kelompok usia ini menghargai waktu membaca penting Sebagai menghindari dampak waktu layar (screen time) Pada konsentrasi, menurut Lotte Hviid Dhyrbye Untuk Think Tank on Future Libraries.


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan tingkat peminjaman Bacaan Didalam remaja rendah. Penyebabnya Di lain kehadiran Didalam media sosial dan minat lainnya.

Engel-Schmidt berpendapat bahwa penghapusan PPN Akansegera membantu lebih banyak orang lebih minat dan merasa senang membaca. Langkah ini juga merespons rekomendasi pedagang Bacaan dan penulis atas penghapusan PPN Bacaan yang belum terlaksana.

PPN Bacaan Denmark 25 persen sendiri relatif jauh lebih tinggi daripada Iuran Wajib Bacaan Ke Swedia (6 persen), Finlandia (14 persen), dan UK (0 persen).

Jika Wacana ini Didalam Sebab Itu diterapkan, maka Bangsa ini Akansegera menanggung biaya 300 juta krone Denmark atau Disekitar Rp 760,27 miliar per tahun.

“Ini sesuatu yang saya, sebagai Pembantu Pemimpin Negara, kerjakan, Sebab saya percaya kita harus mempertaruhkan segalanya jika mau mengakhiri krisis membaca yang sayangnya menyebar beberapa tahun terakhir,” ucapnya, melansir The Guardian, dikutip Kamis (28/8/2025).

Pembantu Pemimpin Negara Kebudayaan Denmark tersebut juga Menyediakan 24,4 juta krone Denmark atau Disekitar Rp 61,83 miliar Sebagai Mendorong minat baca Ke kalangan anak-anak, remaja, dan keluarga, sebagai upaya Sebagai mengatasi krisis membaca serta meningkatnya screentime yang Mengurangi Kekuatan membaca.

Lebih Jelas, peminjam Bacaan Ke perpustakaan Denmark rencananya Akansegera diberi reward sebagai Pengakuan Untuk melawan krisis membaca.

(twu/pal)

Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Denmark Mau Hapus Iuran Wajib Bacaan, Atasi Krisis Membaca