Ini Jurusan yang Disarankan Didalam Orang Terkaya Ke Dunia CEO Nvidia, Bukan Ilmu Pengetahuan



Jakarta

Pendiri dan CEO Nvidia, Jensen Huang, merupakan orang terkaya Ke-10 Ke dunia Didalam kekayaan bersih mencapai USD 118,8 miliar, menurut Forbes per Juli 2025. Akan Tetapi, siapa sangka, miliarder yang Memiliki perusahaan Ilmu Pengetahuan itu, justru Berencana memilih jurusan lain jika dirinya masih kuliah.

Untuk sebuah forum, Huang ditanya Didalam seorang jurnalis, jika ia masih berusia 22 tahun, bidang apa yang ingin dipilih. Alih-alih Ilmu Pengetahuan, Huang justru menjawab jurusan lain.

“Untuk Jensen (Huang) yang masih muda, berusia 20 tahun, yang (misal) sudah lulus sekarang, dia Mungkin Saja Berencana lebih memilih … ilmu fisika daripada ilmu Gadget lunak,” katanya Untuk CNBC, dikutip Selasa (22/7/2025).


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ilmu fisika, berbeda Didalam ilmu hayati yang merupakan cabang ilmu luas yang Berorientasi Di studi sistem tak hidup, meliputi fisika, kimia, astronomi, dan ilmu bumi.

Lulusan Kampus Oregon Jurusan Metode Elektro

Huang merupakan lulusan Oregon State University Di 1984 Didalam gelar Untuk Metode elektro. Usianya Pada meraih gelar sarjana, terbilang muda yakni Pada dirinya masih berusia 20 tahun.

Huang muda Lalu melanjutkan jenjang master Ke bidang Metode elektro Ke Stanford University Di 1992. Setelahnya lulus ia mulai merintis kariernya Ke dunia Ilmu Pengetahuan.

Di April 1993, Huang bersama rekan insinyurnya, Chris Malachowsky dan Curtis Priem, mendirikan Nvidia. Ke bawah kepemimpinan Huang sebagai CEO, produsen cip tersebut kini telah menjadi perusahaan paling bernilai Ke dunia.

Tak main-main, Nvidia telah menjadi perusahaan pertama Ke dunia yang mencapai kapitalisasi pasar sebesar USD 4 triliun atau lebih Untuk Rp 65.000 triliun, belum lama ini.

Mengutip Real Time Billionaires Index, harta Huang mencapai Rp 2.418 triliun. Ini menjadikannya salah satu orang terkaya Ke dunia, Malahan menyalip CEO Microsoft Steve Ballmer, pendiri Alphabet Sergey Brin, dan CEO LVMH Louis Vuitton Moet Hennessy Bernard Arnault.

Prediksi ‘AI Fisik’ Ke Masa Didepan

Meski Huang tidak menjelaskan mengapa ia mengatakan Berencana mempelajari ilmu fisika jika ia menjadi mahasiswa, pendiri perusahaan Ilmu Pengetahuan tersebut sangat optimis Di “AI Fisik” atau apa yang ia sebut sebagai “gelombang berikutnya”.

Hal ini berkaitan Didalam Meningkatkan perkembangan kecerdasan buatan Di satu setengah dekade terakhir. Dimulai Untuk kemunculan apa yang ia sebut sebagai AI modern Di 2012.

“AI modern Terbaru benar-benar muncul Di 12 hingga 14 tahun yang lalu, ketika AlexNet muncul dan visi Mesin Merasakan terobosan besar,” kata Huang Untuk sebuah forum.

AlexNet adalah model Mesin yang diluncurkan Di Laga tahun 2012 yang Menunjukkan kemampuan mesin Untuk mengenali gambar menggunakan pembelajaran mendalam, membantu memicu ledakan AI modern.

Setelahnya, muncul gelombang kedua yang disebut “AI Generatif”. Di fase ini, model AI telah belajar memahami makna informasi dan menerjemahkannya Ke Untuk berbagai bahasa, gambar, kode, dan banyak lagi.

Huang Menyaksikan, gelombang berikutnya mengharuskan manusia memahami hal-hal seperti hukum fisika, gesekan, inersia, sebab dan akibat.

“Kita sekarang berada Ke era yang disebut ‘AI Penalaran’… Ke mana kini ada AI yang mampu memahami, menghasilkan, [dan] memecahkan masalah, serta mengenali Situasi yang belum pernah kita lihat Sebelumnya,” ungkapnya.

“AI penalaran memungkinkan kita menghasilkan semacam Mesin Otomatis digital. Kami menyebutnya AI agen,” imbuh Huang.

Di dasarnya agen AI adalah “Mesin Otomatis tenaga kerja digital” yang mampu bernalar. Pada ini, agen AI menjadi fokus utama banyak perusahaan Ilmu Pengetahuan, seperti Microsoft dan Salesforce.

“Ke Didepan, gelombang berikutnya adalah ‘AI Fisik’,” kata Huang.

(faz/nwk)

Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Ini Jurusan yang Disarankan Didalam Orang Terkaya Ke Dunia CEO Nvidia, Bukan Ilmu Pengetahuan