Jakarta –
Pembantu Presiden Tim Menteri Belajar Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menyebutkan masih banyak orang tua yang tidak peduli Bersama Belajar anaknya. Justru, ada orang tua yang tidak tahu anaknya belajar Ke kelas berapa.
“Sebagian orang tua itu ada yang tidak mengurusi anaknya sekolah atau tidak, Justru sampai misalnya tidak tahu kan anaknya ada masalah apa. Justru kadang-kadang ditanya ‘Ibu/Bapak anaknya kelas berapa?’ (jawabnya) nggak tahu, misalnya itu,” kata Mu’ti Untuk detikNews dikutip Senin (21/7/2025).
Mendikdasmen berharap Bersama gerakan orang tua atau wali murid mengantar anak Ke sekolah Di hari pertama awal tahun ajaran Terbaru, dapat Memperbaiki kepedulian orang tua kepada anak. Dia berharap cara ini bisa membuat orang tua sadar pentingnya Belajar anak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Supaya filosofi semangat orang tua mengantar anak Ke sekolah itu selain tadi Menunjukkan bahwa itu tanggung jawab orang tua Untuk bidang Belajar,” jelas dia.
Sebagai informasi, imbauan mengantar anak Ke hari pertama sekolah merupakan Dibagian Bersama arahan Yang Terkait Bersama Masa Pengenalan Lingkungan Satuan Belajar (MPLS) yang diatur Untuk Surat Edaran Mendikdasmen No 10 Tahun 2025 tentang Pelaksanaan Kegiatan MPLS Di PAUD, Belajar Dasar, dan Belajar Menengah. Langkah ini diharapkan mendukung anak memasuki masa pembelajaran Bersama sukacita.
Samping Itu, Pembantu Presiden Tim Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga atau Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Republik Indonesia (Kemendukbangga/BKKBN) juga Mengadakan Gerakan Ayah Mengantar Anak Ke Hari Pertama Sekolah.
Berdasarkan Surat Edaran Kemendukbangga/BKKBN Nomor 7 Tahun 2025 tentang Gerakan Ayah Mengantar Anak Ke Hari Pertama Sekolah, kegiatan ini dimulai Di 14 Juli sesuai jadwal masuk sekolah masing-masing.
Banyak Miskomunikasi Di Guru Bersama Orang Tua
Samping Itu, Mu’ti mengatakan Pada ini banyak masalah komunikasi Di guru Bersama orang tua. Dia mengatakan se;a,a ini banyak masalah Untuk Belajar terjadi Lantaran kurangnya komunikasi yang baik Di orang tua dan guru.
Mu’ti berharap jangan sampai ada orang tua yang menganggap tugas orang tua selesai Pada anak ada Ke sekolah. Mendikdasmen juga meminta orang tua tak lepas tangan Pada anak-anaknya berangkat secara mandiri Ke sekolah.
“Supaya Lantaran itu nanti Lanjutnya kan anak-anak harus kita biasakan mandiri berangkat sendiri, Justru kalau perlu misalnya pakai kendaraan sendiri, sepeda lebih sehat ya atau angkutan umum tapi jangan lupa orang tua juga tetap harus terkoneksi Bersama sekolah membangun komunikasi,” katanya.
Mandikdasmen menyebutkan ada beberapa sekolah yang Memiliki Langkah Bagi Meninjau anak sekaligus berkomunikasi Bersama orang tua. Dia mengatakan hal itu penting agar orang tua mengetahui perkembangan anak-anaknya.
“Misalnya anak sampai sekolah jam berapa nanti Ke sekolah mengerjakan apa. Nanti orang tua juga bisa Meninjau anaknya Ke Rumah seperti apa dan bisa dipantau Dari gurunya. Nah, saya kira komunikasi seperti ini yang perlu kita bangun supaya Belajar itu tetap Memperoleh perhatian orang tua dan penguatan yang saya sebut Bersama empat pusat Belajar itu Belajar Ke sekolah, Ke keluarga, Kelompok, dan Ke media,” ujarnya.
(nir/nah)
Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Masih Banyak Ortu Tak Peduli Belajar Anak dan Tak Tahu Kelas Berapa











