Edu  

Badai Matahari Bakal Buat Cahaya Ke Bumi Utara Terlihat hingga Hingga 48 Bangsa



Jakarta

Pusat Prediksi Cuaca Luar Angkasa National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) Amerika Serikat menyebutkan badai geomagnetik membuat cahaya Ke bumi utara terlihat hingga Hingga 48 Bangsa. Kok bisa?

Badai matahari atau badai geomagnetik adalah gangguan Ke magnetosfer bumi yang disebabkan Dari coronal mass ejections (CME) atau lontaran massa korona dan angin matahari.

Mengutip Earth.com, NOAA memang Menerbitkan peringatan terjadinya badai geomagnetik yang signifikan Ke 12 September dan berlanjut hingga 14 September 2024 lalu. Walaupun begitu Dari 16 September keadaan telah menjadi Tenteram, hanya beberapa solar flare yang dilaporkan.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati demikian, badai matahari yang sempat terjadi tetap Memperoleh efek Bagi bumi. Terutama Yang Terkait Di hadirnya cahaya utara.

Sebab angin matahari yang berhembus membawa partikel bermuatan Di matahari yang berinteraksi Di gas Ke atmosfer bumi. Sebab terpancar warna cahaya yang berada Ke Disekitar Kutub Utara dan Selatan.

Biasanya, cahaya utara hanya dapat diamati Di Lokasi Di oval aurora area yang meliputi Area Arktik Skandinavia, Rusia, Alaska, dan Kanda. Akan Tetapi Ke tahun ini, cahaya bisa terlihat Hingga 48 Bangsa Pada bawah yang jauh Di oval aurora.

Agar bila Ke bulan Mei 2024, orang-orang Memperhatikan cahaya utara Ke Oklahoma dan Floridina. Ke bulan November nanti, cahaya utara atau yang dikenal Di aurora borealis bisa diamati lebih jauh hingga selatan Belanda.

Tentang Badai Matahari

Permukaan matahari merupakan lingkungan yang bergerak. Bintang paling terang Ke galaksi Bima Sakti ini bergerak Melewati siklus matahari 11 tahun.

Ketika siklus ini berlangsung terjadi letusan radiasi Di bentuk CME atau solar flare yang melesat keluar Di inti bintang. Solar flare Memperoleh frekuensi tinggi, intensitas besar, bergerak melintasi ruang angkasa, dan berinteraksi Di magnetosfer bumi.

Keterlibatan ini tidak hanya menciptakan Kejadian Luar Biasa aurora borealis, tetapi juga menyebabkan pemadaman listrik dan radio. Pusat Prediksi Cuaca Antariksa NOAA sempat Menyediakan peringatan.

Menurut mereka, badai matahari memungkinkan terjadinya ketidakteraturan tegangan, satelit orbit bumi terhambat, hingga terjadi gangguan Ke sistem navigasi satelit. Akan Tetapi, bila kamu yang ingin memburu aurora borealis badan ini Menyediakan catatan.

Sebab Ke dasarnya aurora Akansegera bisa terlihat Di prediksi Pada 30 menit. Hal itu bisa terjadi Di catatan Kebugaran cuaca malam hari yang memungkinkan.

Badai geomagnetik terkuat yang pernah terjadi tercatat Ke September 1859. Kala itu, matahari Menerbitkan semburan tingkat G5 dan menghasilkan cahaya utara yang terlihat Di Meksiko hingga Hawaii.

Kabarnya, cahaya ini begitu terang Agar para penambang Ke Colorado mengira itu adalah matahari terbit. Di Itu penduduk New England mengaku bisa membaca Sesudah senja Sebab cahaya sangat terang.

Dampak Badai Matahari Ke Indonesia

Ramai menjadi perbincangan, Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Pusat Seismologi Metode, Geofisika Potensial, dan Tanda Waktu Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Setyoajie Prayoedhie menjelaskan Indonesia tak kena dampak apapun.

“Hal ini bisa terjadi Sebab Area Indonesia berada Ke garis ekuator atau khatulistiwa Agar Akansegera dilindungi Dari sabuk magnetosfer yang kuat,” katanya dikutip Di arsip detikEdu.

Di Itu, BMKG juga mendapati status gangguan akibat badai magnet yang terdeteksi Ke Indonesia berskala kecil. Kejadian Luar Biasa ini Akansegera lebih berdampak Hingga Bangsa-Bangsa yang terletak Ke belahan bumi utara dan selatan.

(det/nwy)

Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Badai Matahari Bakal Buat Cahaya Ke Bumi Utara Terlihat hingga Hingga 48 Bangsa