Jakarta –
Pada beberapa dekade terakhir, ilmuwan Melakukanlangkah-Langkah Sebagai meneliti bagaimana hewan berkomunikasi satu sama lain. Salah satunya, cara hewan mempelajari bahasa spesies lain.
Sebuah Studi menemukan, jika gajah saling menyapa Bersama mengepakkan telinga dan membuat suara gemuruh, paus sperma mengubah suara klik mereka berdasarkan konteks percakapan mereka, dan koloni tikus Memperoleh “aksen” mereka sendiri.
Jika dilihat Untuk contoh Di atas, jelas bahwa komunikasi Di kerajaan hewan itu merupakan Perkara Pidana yang kompleks. Akan Tetapi Bersama semua cara unik Sebagai berkomunikasi ini, apakah Bisa Jadi Bagi hewan Sebagai mempelajari “bahasa” spesies lain?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ternyata, ada contoh hewan yang belajar memahami dan menggunakan vokalisasi atau sinyal Untuk spesies selain spesies mereka sendiri. Akan Tetapi, masih banyak pertanyaan tentang apa yang terjadi Di Untuk kepala hewan-hewan itu.
Bahasa Hewan Tak Seperti Prototipe Bahasa Di Manusia
Pertama, penting Sebagai dicatat jika Walaupun “bahasa” adalah metafora yang berguna ketika kita berpikir tentang satu spesies yang memahami spesies lain, hewan sebenarnya tidak Memperoleh bahasa seperti yang dimiliki manusia.
“Bahasa merupakan semacam sistem komunikasi khusus spesies Bagi manusia,” kata Simon W Townsend, seorang profesor antropologi evolusi Di Universitas Zurich Untuk Live Science, dikutip Selasa (18/2/2025).
Ketika mempelajari hewan, para ilmuwan lebih memilih Sebagai memeriksa fitur-fitur komunikasi tertentu, seperti suara tertentu yang Memperoleh makna tertentu, daripada menggunakan istilah-istilah yang berpusat Di manusia seperti “bahasa”.
Sebagai contoh, Untuk Menyita suara Untuk spesies lain, burung merupakan salah satu hewan yang paling banyak dipelajari.
Satu studi tentang Mobilitas Penduduk burung Vokalis Menunjukkan bahwa burung soliter dapat memahami panggilan spesies burung lain Di jalur Mobilitas Penduduk mereka, yang Bisa Jadi membantu mereka Sebagai tetap aman dan menavigasi perjalanan panjang.
“Kami Di dasarnya mencari ketidakacakan, mencari pola Untuk vokalisasi,” kata Benjamin VanDoren, penulis pertama studi tersebut dan asisten profesor sumber daya alam dan ilmu lingkungan Di Universitas IllinoisUrbana-Champaign.
Bersama melihat apakah spesies burung yang berbeda terekam berada Di Disekitar satu sama lain Pada membuat vokalisasi, para ilmuwan mengumpulkan data yang mendukung gagasan komunikasi lintas spesies.
Studi ini menepis anggapan jika Mobilitas Penduduk burung Vokalis adalah perjalanan yang sepi, seperti yang pernah dipikirkan Sebelumnya Itu. Akan Tetapi, data mereka masih belum mampu menguraikan Bersama tepat apa yang “diucapkan” burung-burung itu.
“Adalah logis Sebagai bertanya-tanya apakah ada hubungan sosial Di Antara spesies,” kata Van Doren.
“Saya pikir panggilan-panggilan ini dapat mengandung lebih banyak informasi daripada yang Pada ini kita pahami,” imbuhnya.
Spesies Kecil Untuk Afrika Cenderung “Meniru” Bahasa Spesies Lain
Akan Tetapi, mempelajari “bahasa” bukan hanya tentang memahami apa yang didengar, tetapi juga tentang kemampuan Sebagai berbicara. Seperti yang dilakukan Dari drongo ekor bercabang (Dicrurus adsimilis), burung kecil berwarna hitam yang ditemukan Di seluruh Afrika, unggul.
Drongo Memperoleh kebiasaan mengikuti hewan lain Bersama harapan mencuri sebagian Citarasa mereka. Seorang instruktur biologi Di Universitas Capilano Di Kanada, Thomas Flower, Lalu mempelajari burung-burung ini Di lapangan Pada mereka mengikuti segerombolan meerkat.
Ia menemukan bahwa drongo Akansegera menggunakan panggilan alarm mereka sendiri suara pekikan yang Menunjukkan adanya predator yang mendekat Sebagai menakut-nakuti meerkat agar mau masuk Di Untuk lubang mereka, Supaya drongo dapat menyambar dan Memutuskan sisa Citarasa.
Akan Tetapi, strategi itu akhirnya mengarah Di situasi “Anak yang berteriak serigala,” kata Flower. Meerkat Mengetahui bahwa panggilan alarm khusus drongo adalah tipuan, Dari Sebab Itu mereka berhenti Memberi Citarasa dan bersembunyi Pada mendengarnya.
Di sinilah bakat khusus drongo muncul. Drongo berekor garpu tidak hanya mengenali panggilan peringatan Untuk hewan lain Di Disekitar mereka, tetapi mereka juga belajar meniru panggilan tersebut Sebagai keuntungan mereka sendiri.
Pada burung Mengetahui panggilan alarm mereka sendiri tidak lagi berfungsi, mereka mulai meniru panggilan alarm burung lain atau Justru meniru panggilan alarmmeerkat sendiri. Bersama secara teratur menukar panggilan alarm Untuk spesies yang berbeda, drongo membuatmeerkat tetap waspada dan menjaga Citarasa tetap Datang.
“Mereka tahu cara meniru spesies yang mereka ikuti,” kata Flower.
“Bersama melakukan itu, mereka dapat terus menipu.,” imbuhnya.
Di sisi lain, diketahui bahwa Drongo juga mengikuti burung lain dan menirukan panggilan alarm mereka Sebagai mencuri Citarasa Untuk mereka.
Flower menjelaskan bahwa strategi ini Menunjukkan bahwa burung tersebut mampu mempelajari suara Untuk spesies lain secara fleksibel dan menggunakannya Sebagai keuntungan mereka. Ketika satu suara berhenti berfungsi, mereka tahu Sebagai beralih Di suara Mutakhir yang Akansegera berfungsi.
“Ini Menunjukkan bahwa hewan dapat menjadi pembelajar yang terbuka,” pungkasnya.
(nir/faz)
Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Bisakah Hewan Belajar Bahasa Untuk Spesies Lain? Ini Hasil Temuan Ilmuwan