Jakarta –
Kementerian Belajar Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) telah memutuskan Akansegera dimasukkannya mata pelajaran pilihan coding dan Ai (AI) Ke sekolah. Mapel ini Akansegera dipelajari siswa sekolah dasar mulai tahun ajaran 2025/2026.
“Belajar coding dan Ai yang mulai semester Di Akansegera menjadi kurikulum atau mata pelajaran pilihan Di sekolah (bisa) Merasakan Dukungan Bersama Ibu Menkomdigi,” kata Mendikdasmen, Abdul Mu’ti Untuk arsip detikEdu.
Aturan coding dan AI masuk sekolah SD ini menjadi pertanyaan Di Kelompok. Apakah tenaga Belajar Di Indonesia sudah mumpuni Sebagai melatih siswa dasar coding dan AI ini?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Nunuk Suryani menyampaikan pihaknya Akansegera berkomitmen mendukung sumber daya manusia Untuk pelaksanaan Wacana tersebut. Para guru nantinya Akansegera Merasakan pelatihan.
“Ya (pelatihan Akansegera dilakukan), gurunya terutama. Saya Akansegera melatih gurunya Bersama Dirjen GTK,” kata Nunuk.
Mahasiswa Perlu Terlibat Sebagai Topang Pengajar AI
Bersama sudut pandang lain, pakar Keahlian sekaligus Direktur Pendesainan, Sistem Informasi dan Transformasi Digital Universitas Padjadjaran (Unpad) Yudhie Andriyana, M Sc Ph D berpendapat bahwa mahasiswa perlu dikerahkan Sebagai mendukung Pembuatan talenta digital Sebelum dini ini.
Mahasiswa yang belajar Di Langkah studi Keahlian informatika atau Pc bisa dilibatkan Sebagai mengajar siswa. Ia melihat jumlah guru Di bidang IT Di Indonesia masih sedikit.
“Sebenarnya kalau secara jujur saya melihat sumber daya yang ada, barangkali tidak Akansegera mampu dikerjakan sendirian atau guru saja,” tutur Yudhie Untuk Peristiwa Kick Off Laskar AI Di Menara Thamrin, Jakarta Pusat Di Kamis (13/2/2025).
“Di ini kemampuan digital Bersama staf pengajar Di Indonesia barangkali terbatas SDM-nya. Karenanya, perlu kontribusi Untuk Kontek Sini mahasiswa yang berperan serta Untuk Langkah ini,” sambungnya.
Pusat Keahlian Informasi dan Komunikasi Belajar dan Kebudayaan (Pustekkom) Kementerian Belajar dan Kebudayaan (Kemendikbud) memetakan Terbaru ada 40 persen guru Di Indonesia yang melek Keahlian informasi dan komunikasi (TIK). Selebihnya, 60 persen guru masih gagap.
“Saya kira talenta digital itu sangat terbatas, Karenanya tidak saja membutuhkan Bersama industri tetapi bisa juga lewat MBKM atau Merdeka Belajar Kampus Merdeka,” kata Yudhie.
MBKM sendiri adalah Langkah yang dicanangkan Bersama Pembantu Kepala Negara Belajar dan Kebudayaan Sebelumnya Itu (Nadiem Anwar Makarim) yang bertujuan Mendorong mahasiswa Sebagai menguasai berbagai keilmuan Sebagai bekal memasuki dunia kerja.
Langkah MBKM ini bermacam bentuk seperti magang, asisten mengajar Di sekolah, praktik kerja industri, kuliah kerja nyata (KKN), Eksperimen, proyek kemanusiaan hingga bela Negeri. Langkah asisten mengajar Di sekolah menurut Yudhie bisa diintegrasi Sebagai mendukung mapel coding dan AI Di SD.
“Mereka yang dididik Sebagai mempunyai kemampuan digital Akansegera menjadi laskar,” pungkasnya.
(cyu/faz)
Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Pakar Sebut Mahasiswa Perlu Dilibatkan Ngajar Coding & AI Di Sekolah, Kenapa?