Studi Buktikan 5 Kebiasaan Ini Dapat Menjaga Otak Tetap Muda



Jakarta

Menjelang masa lanjut usia, otak manusia Berencana Merasakan penurunan kognitif yang menyebabkan demensia (kepikunan). Agar beberapa peneliti telah melakukan Studi sedemikian rupa Untuk mencari tahu cara menjaga otak agar tetap muda.

Prof Emily Rogalski Hingga Universitas Northwestern Hingga Illinois, AS Di tahun 2008 menciptakan istilah SuperAger. Itu adalah sebutan Untuk orang-orang yang berusia 80 tahun tetapi memilih kinerja ingatan seperti Di usia 50-60 tahun.

“Yang biasanya terjadi seiring bertambahnya usia adalah lapisan luar menyusut sedikit. Dan itu Yang Terkait Bersama Bersama perubahan Di daya ingat dan kemampuan berpikir kita. Di SuperAgers kita tidak melihat penipisan biologis itu,” jelas Rogalski dikutip Di The Telegraph.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di para SuperAger tersebut Rogalski mempelajari beberapa kebiasaan yang bisa menjaga otak mereka tetap terjaga Di kepikunan. Berikut Hingga antaranya:

Kebiasaan-kebiasaan yang Menjaga Otak Tetap Muda

1. Mampu Mengadaptasi

Di sekian para SuperAger yang ditinjau, rata-rata Di mereka mampu Mengadaptasi Setelahnya Merasakan masa sulit. Tantangan dan masalah yang sempat dialami dapat mereka coba lupakan.

“Saya berkesempatan bertemu dan belajar Di orang-orang yang inspiratif ini. Mereka mengajari saya tentang kemampuan Mengadaptasi,” kata Rogalski.

Mereka tak Berorientasi Di kemalangan yang menimpa, tetapi melihat lebih jauh hal baik yang bisa disyukuri. Para SuperAger ini memilih Untuk menyoroti hal lain daripada terus berkabung atas suatu duka.

“Kita punya penyintas holocaust, individu yang kehilangan seluruh keluarga mereka dan mereka adalah satu-satunya yang selamat, orang yang kehilangan anak Hingga usia muda atau hidup Di Kemiskinan Global, Pengalaman Hidup hidup yang sangat buruk Hingga mana mudah Untuk berkata ‘Wah, ini keterlaluan’, tetapi mereka memilih jalan yang berbeda,” tuturnya.

2. Bersikap Positif Di Penuaan

Banyak Di orang dewasa yang takut Berusaha Mengatasi penuaan. Tetapi, para SuperAger ini alih-alih merasa demikian tetapi mereka menerimanya Bersama keyakinan positif.

Hal ini diungkapkan Bersama Prof Becca Levy, Di Sekolah Kesejajaran Komunitas Yale Hingga AS. Ia telah melakukan Studi tentang dampak keyakinan negatif dan positif Yang Terkait Bersama usia.

Ia menemukan orang-orang yang mempunyai sikap positif cenderung punya Kesejajaran fisik dan mental yang lebih baik. Studi juga menunjukan sikap ini membantu seseorang dapat pulih Di penyakitnya lebih cepat.

Orang-orang yang positif pun terbukti punya Kepentingan bertahan hidup 7,5 tahun lebih lama. Hal ini Levy temukan Setelahnya mencocokkan hasil temuannya Bersama studi Pertumbuhan yang dilakukan Oxford Sebelumnya.

Adapun metode Untuk memerangi persepsi negatif soal penuaan adalah Metode ABC. A adalah awareness atau kesadaran.

“Jadilah lebih peka Di memperhatikan cara Anda Memperoleh pesan tentang penuaan. Baik yang negatif maupun positif,” kata Levy.

Lalu B adalah Blame ageism. Artinya, seseorang tidak boleh langsung menyalahkan penuaan itu sendiri.

Terakhir adalah C atau Challenge. Tantang keyakinan negatif tersebut maka perasaan positif Berencana perlahan muncul.

3. Sering Bersosialisasi

Banyak studi yang menunjukan bahwa kesepian membuat orang berisiko 50 persen lebih tinggi terkena demensia. Agar kedekatan Bersama keluarga atau lingkungan sosial menjadi kebiasaan lain agar menjaga otak tetap muda.

“Otak Anda Berencana terlatih Untuk berpikir bagaimana Menyambut Baik sebuah pertanyaan,” kata Rogalski.

Banyak berkomunikasi membuat otak banyak berpikir tentang berbagai Permasalahan dan topik. Agar, para SuperAger masih bisa relevan Bersama perbincangan Hingga masa kini.

4. Menjadi Sukarelawan

Banyak Di para SuperAger yang mendedikasikan hidupnya sebagai Sukarelawan. Mereka menggunakan pikirannya Untuk menyalurkan manfaat sosial kepada sesama.

“Banyak Di mereka yang menjadi sukarelawan, dan menemukan cara Untuk menjalin hubungan antargenerasi,” kata Rogalski.

Bergabung Hingga Di komunitas sosial dan ikut menyalurkan partisipasi Untuk Komunitas diyakini dapat menghindarkan seseorang Di masalah mental dan sosial.

“Kita sering berpikir bahwa komunitas tidak ada lagi. Tetapi, orang-orang ingin menjadi Pada Di komunitas dan mereka mencari Potensi Untuk melakukannya. Sering kali, ada banyak hal yang terjadi Hingga Lokasi setempat daripada yang Anda kira,” tutur Rogalski.

5. Berpikir Kreatif

Studi Rogalski juga melihat bahwa Imajinasi dapat memperlambat demensia. Orang yang kreatif Berencana lebih banyak berpikir Agar tak membiarkan otaknya berhenti.

“Sebenarnya ada banyak bukti bahwa orang-orang benar-benar berkembang pesat Hingga usia lanjut Di hal Imajinasi,” kata Levy.

Untuk Memperbaiki Imajinasi ini, seseorang bisa mempelajari Kekuatan Terbaru. Belajar Kekuatan Terbaru dapat menjaga elastisitas otak.

“Kami tahu Di Studi lain tentang pentingnya menjaga elastisitas otak. Kami menganggapnya seperti otot,” katanya.

(cyu/pal)

Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Studi Buktikan 5 Kebiasaan Ini Dapat Menjaga Otak Tetap Muda