Jakarta –
Komet adalah benda langit yang terdiri Di es, debu, dan gas yang bergerak mengelilingi Matahari. Komet biasanya Memiliki ekor bercahaya yang khas dan selalu menjauh Di Matahari.
Belum lama ini, para ilmuwan NASA berhasil menemukan “komet gelap” atau “dark comets” yang bergerak Hingga luar angkasa. Komet gelap ini Memiliki komposisi yang serupa Di komet biasa, tetapi permukaannya sangat gelap dan tidak Memiliki ekor.
Dua Jenis Komet Gelap
Untuk studi berjudul “Two Distinct Populations of Dark Comets Delineated by Orbits and Sizes” yang terbit Hingga PNAS Di 22 Oktober 2024 Di Darryl Z Seligman dan kawan-kawan, Menunjukkan bahwa komet gelap yang ditemukan NASA Memiliki dua jenis yang berbeda.
Peneliti Di Michigan State University sekaligus pemimpin Eksperimen, Darryl Seligman, menerangkan bahwa jenis komet yang pertama disebut sebagai “komet gelap Pada luar”. Jenis komet ini Memiliki karakteristik serupa Di komet keluarga Jupiter.
“Mereka Memiliki orbit yang sangat eksentrik (atau elips) dan berukuran lebih besar (ratusan meter atau lebih),” ujar Seligman, yang dikutip Di Science Alert.
Sambil Itu, komet kedua disebut sebagai “komet gelap Pada Untuk,” yang meliputi Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.
“Jenis komet ini bergerak Untuk orbit yang hampir melingkar, dan berukuran lebih kecil (puluhan meter atau kurang),” imbuh Seligman.
Mirip seperti Asteroid, Tapi…
Ilmuwan NASA sekaligus salah satu penulis Untuk studi, Davide Farnocchia menyampaikan bahwa komet gelap ini tampak seperti asteroid, tetapi bertindak seperti komet.
Untuk diketahui bahwa komet terdiri Di bongkahan batu berisi es yang menyublim Di memanas, sedangkan asteroid adalah bongkahan batu dan logam yang tidak sedingin es.
Farnocchia mengungkapkan bahwa identitas komet gelap ini pertama terungkap Di 2023. Sesudah itu, muncul penemuan enam komet gelap lainnya.
Kini, Regu astronom internasional telah Membeberkan tujuh lainnya, Agar jumlahnya menjadi dua kali lipat dan menjadikan total yang diketahui menjadi 14.
“Komet terbagi menjadi dua jenis berdasarkan ukurannya, yaitu komet yang lebih besar berada Hingga tata surya Pada luar, Sambil komet yang lebih kecil berada Hingga tata surya Pada Untuk,” kata Farnocchia kepada Science Alert.
Menurut Farnocchia, perbedaan utama Antara komet gelap dan komet biasa terletak Di ekornya. Para peneliti tidak menemukan adanya ekor Di komet gelap Agar menimbulkan tanda tanya.
“Tetapi, sekeras apa pun kami Melakukanlangkah-Langkah, kami tidak dapat menemukan tanda-tanda ekor Di komet ini. Itu hanya terlihat seperti asteroid lain-hanya setitik cahaya. Di Sebab Itu, Untuk Di ini, kami Berusaha Mengatasi satu objek angkasa yang aneh dan belum sepenuhnya kami pahami,” jelasnya.
Penemuan ini diharapkan dapat memperluas pemahaman tentang komet gelap. Tetapi, para peneliti masih belum dapat mengidentifikasi asal-usul komet gelap tersebut maupun faktor yang menyebabkan percepatannya.
“Komet gelap merupakan sumber potensial Terbaru yang telah mengirimkan material Hingga Bumi yang diperlukan Untuk Pembuatan kehidupan,” tutur Seligman.
“Lebih banyak yang dapat kita pelajari tentang mereka, Lebih baik kita dapat memahami peran mereka Untuk asal usul planet kita,” tutupnya.
(faz/faz)
Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Mirip Asteroid, NASA Berhasil Temukan Banyak Komet Gelap