Mengapa Sering Lupa Mimpi Setelahnya Bangun Tidur? Ini Kata Pakar


Jakarta

Tak jarang mimpi muncul Di tidur terlelap, entah bermimpi indah, menakutkan, atau hal-hal ganjil. Anehnya, sering kali mimpi yang dialami terlupakan begitu saja segera Setelahnya bangun tidur, kecuali mimpi tersebut sangat berkesan.

Ingatan mimpi kerap kali memudar dan hanya teringat samar-samar. Sebagian Malahan cuma mengingat mimpi yang dialaminya semalam termasuk mimpi Senang atau buruk saja, sisa memorinya lenyap tak berbekas. Kira-kira mengapa ya kita sering melupakan mimpi?

Alasan Sering Lupa Mimpi Setelahnya Bangun Tidur

Menurut pakar, alasan tidak dapat mengingat mimpi dapat berbeda-beda setiap orangnya. Tapi beberapa alasan mimpi memudar dan terlupakan begitu saja, yaitu:


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Otak Penyimpanan Jangka Panjang Tidak Aktif

Mengutip Scientific American, Kejadian Luar Biasa tak bisa mengingat mimpi dapat dipengaruhi Bersama durasi tidur.

Otak manusia tetap aktif ketika tertidur selayaknya Di terbangun. Meski begitu, sejumlah area otak yang menyimpan memori jangka panjang nonaktif Di tidur. Jikalau bisa menyimpan mimpi pun, memorinya hanya bertahan 30 detik. Supaya makin lama tidur maka seseorang dapat mengingat mimpinya.

2. Durasi Tidur REM Kurang

Mimpi terjadi Di tidur tahap Rapid Eye Movement (REM). Dikutip Bersama Verywell Mind, jika tidur REM tidak terjadi atau seseorang tidak Merasakan tahap tidur tersebut Di jumlah cukup, maka ia lupa Akansegera mimpinya.

Kendati tidur REM terjadi lama, seseorang juga langsung tidak mengingat mimpinya Di Merasakan transisi Di tahap tidur lainnya.

“Umumnya, kamu harus bangun Bersama tidur REM Sebagai bisa mengingat mimpi. Sebagai Gantinya, jika kamu masuk Di tahap tidur berikutnya tanpa terbangun, mimpi itu tidak Akansegera pernah tersimpan Di ingatan jangka panjang,” kata pakar Kesejajaran tidur Harvard Medical School, Deirdre Barrett.

3. Kekurangan Hormon Norepinefrin

Kurangnya atau tidak adanya hormon norepinefrin Di korteks serebral menyebabkan kelupaan Akansegera mimpi yang dialami. Korteks serebral sendiri merupakan Area otak yang memainkan peran penting Di memori, pikiran, bahasa, dan kesadaran.

Studi yang diterbitkan Di 2002 Di American Journal of Psychiatry mendukung teori keberadaan norepinefrin Memperbaiki memori Di manusia. Supaya hormon norepinefrin yang tidak ada Di korteks serebral mempengaruhi tersimpannya memori mimpi.

Studi lain Menunjukkan bahwa mimpi terletak Di suatu kontinum Bersama bentuk-bentuk fungsi mental lainnya, yang semuanya dicirikan Bersama Kegiatan Di korteks serebral.

Di satu sisi kontinum terdiri Bersama pikiran yang terkonsentrasi dan terfokus, Sambil mimpi dan pikiran lain berada Di sisi lain. Kontinum Pada mimpi terkadang melibatkan material yang tidak biasa Supaya jenis pemikiran ini menjadi tidak mudah diingat.

4. Pengaruh Gender-Kepribadian

Ingatan Akansegera mimpi juga dipengaruhi Bersama gender, usia, dan kepribadian setiap orang. Perempuan cenderung lebih mengingat mimpi dibandingkan laki-laki. Serta orang tua lebih gampang melupakan mimpinya dibanding anak muda.

Anak-anak umumnya punya ingatan mimpi yang bagus dan remaja hingga dewasa muda cenderung stabil. Sedangkan mengingat mimpi Di lansia berkurang, apalagi bila Merasakan demensia.

Di sisi lain, memori mimpi Di orang ekstrovert lebih mudah memudar dibanding kepribadian introvert. Sebab orang introvert lebih banyak menggunakan otak Sebagai mengingat.

(azn/row)

Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Mengapa Sering Lupa Mimpi Setelahnya Bangun Tidur? Ini Kata Pakar