Di Pelatihan Hingga Pasar Luar Negeri, Ini Cerita Asti dan Kain Tenun Manggarai


Jakarta

Astiana Nirmala menenun Sebelum tamat SD. Kemahiran ini diturunkan Di generasi Hingga generasi Di keluarganya Di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Belakangan, ibu Rumah tangga ini diajak Rolin, ketua kelompok penenun dan mentor Pelatihan Kecakapan Wirausaha (PKW) Sebagai bergabung Di PKW 2023, Inisiatif Dewan Kerajinan Nasional Lokasi (Dekranasda) Kabupaten Manggarai Barat.

Asti ingin punya alat tenun miliknya sendiri agar lebih mudah memproduksi sekaligus melestarikan warisan budayanya. Ia pun bergabung Bersama sembilan perempuan lain asal Kampung Ledang, Manggarai Barat Sebagai belajar Di pelatihan.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasilnya, ia memperoleh Pengakuan Lulusan PKW Berhasil Menembus Pasar Luar Negeri Di Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Vokasi, Kementerian Pembelajaran, Kebudayaan, Kajian, dan Ilmu Pengetahuan (Kemendikbudristek) 2024.

Pelatihan Wirausaha Tenun

Di satu bulan, Asti dan kawan-kawan sekampungnya belajar intensif Di Kecamatan Lembar, Manggarai Barat. Didampingi mentor seperti Rolin, Rofina, dan Yeny, mereka belajar Metode tenun Di dasar hingga pewarnaan alami.

Lebih Jelas, mereka juga Memperoleh pendampingan Di satu tahun Sebagai berwirausaha. Kelompok tenunnya yang beranggotakan 10 perempuan seangkatan PKW 2023 tersebut lalu menyusun organisasi yang terdiri Di Asti sebagai ketua, didampingi sekretaris, bendahara, dan anggota.

Kelompok mereka Memusatkan Perhatian Sebagai menenun, Sambil Itu Dekranasda Manggarai Barat mendampingi mereka dan mendukung pemasarannya.

Asti sendiri bertugas membuat pewarna alam Di kayu secang, mahoni, dan dedaunan. Rampung benang diwarnai, ibu dua anak ini membagikan benang-benang tenun 70 persen katun itu kepada para anggota.

‘Hasil Di menenunnya mereka, setor lagi Hingga saya. Nah, Terbaru saya kirim Hingga Dekranasda,” tutur Asti Di detikEdu usai Memperoleh Pengakuan Di Gedung A Kemdikbud, Jakarta, Selasa (17/12/2024).

Kain Tenun Manggarai Barat

Asti dan jaket tenun motif mata manuk. Foto: Trisna Wulandari/detikEdu

Asti dan para perempuan penenun Di kelompoknya membuat kain tenun motif khas tradisional NTT, mata manuk (mata ayam). Masing-masing penenun dapat membuat kreasi motifnya sendiri.

“Bisa minta sama teman penenun Sebagai berbagi motif. Akhirnya kami ikut (bertukar motif), Terbaru jadinya motifnya banyak,” tuturnya.

Per orang, mereka dapat menyelesaikan 2 lembar kain sepanjang 2 meter setiap bulan.

“Kalau Sebagai kain 4 meter, 10 lembar (bersepuluh orang),” terang Asti.

Dijual Hingga Di dan Luar Negeri

Tenun ManggaraiAsti menjelaskan Kegiatan tenun Di Manggarai Barat Di pengunjung pameran Gelar Hasil Karya 2024, Selasa (17/12/2024). Foto: Trisna Wulandari/detikEdu

Sejumlah hasil tenun dijual Di bentuk kain lembaran. Sedangkan sebagian lainnya diintegrasikan Hingga Di desain daily wear seperti jaket, baju, dan outer.

Yeny Vita, pendamping penenun dan Pengurus Dekranasda Manggarai Barat menuturkan, pihaknya berperan sebagai distributor hasil tenun tersebut Hingga Di dan luar negeri.

Kain tenun songke pewarna alam Di Manggarai Barat karya Asti dan kawan-kawan salah satunya dijadikan Busana yang dikenakan para pemimpin Negeri Di Organisasiregional Summit atau Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Organisasiregional 2023 lalu.

Yeny menjelaskan penggunaan pewarna alam juga menjadi alasan khusus Di Di nol sampah (zero waste) Supaya ramah lingkungan dan mudah didapatkan Di lingkungan setempat.

“Warnanya lebih pastel, diminati Bersama pasaran,” tuturnya.

Karya-karya tenun pengrajin Manggarai Barat Antara lain dipamerkan Di galeri, Kegiatan pameran, serta workshop Di Di dan luar negeri.

“Kemarin ada kolaborasi Bersama Bank Indonesia Di provinsi, Supaya produknya kita dibawa Hingga Jenewa dan Jerman. Lalu Sebagai pasarnya, yang Australia, itu Lantaran kita punya workshop, bekerja bersama Bersama Pelaku Ekonomi Kecil yang punya workshop Di Bali,” jelas Yeny.

Mewariskan Ilmu

Asti berharap Inisiatif ini bisa berjalan lancar, terus ada, dan selalu sukses. Salah satunya Sebagai pesertanya Hingga Di. Kini, perempuan usia 26 tahun ini pun berperan sebagai mentor Untuk para perempuan yang hendak turut berwirausaha tenun Di PKW 2024.

“Anggotanya (pesertanya) lebih tua Di saya,” tuturnya senang.

(twu/nwy)

Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Di Pelatihan Hingga Pasar Luar Negeri, Ini Cerita Asti dan Kain Tenun Manggarai