Jakarta –
Hantu Dikatakan sebagai roh atau spirit yang berinteraksi Didalam dunia tempat manusia dan makhluk hidup lain. Hantu kerap digambarkan tidak terlihat mata, transparan, bisa menembus dinding, dan mampu menggerakkan benda.
Banyak orang yang mengaku pernah melihat dan merasakan adanya hantu. Lantas, apakah hantu ada menurut sains?
Ilmu pengetahuan tidak menemukan bukti keberadaan hantu, sesuai hasil Eksperimen para peneliti. Mengutip laman Sains News Explorers, hantu Dikatakan bisa melakukan hal-hal yang menurut sains tidak Mungkin Saja misal mampu menembus dinding tanpa terlihat.
Meski begitu, para ilmuwan telah menemukan banyak alasan mengapa orang merasa melihat atau merasakan adanya hantu. Data Menunjukkan, manusia tidak selalu bisa mempercayai mata, telinga, atau otaknya.
Mengapa Orang Merasa Melihat atau Merasakan Adanya Hantu?
Kamu pernah merasa tidak bisa bergerak, berbicara, atau bernapas Di-Di ketika Lagi tidur? Di sains, Situasi tersebut disebut Didalam sleep paralysis atau kelumpuhan tidur.
Kelumpuhan tidur adalah Situasi Di seseorang merasa tidur tapi terasa lumpuh atau membeku Hingga tempat. Orang yang merasakannya juga bisa melihat, mendengar atau merasakan sosok atau makhluk yang sebenarnya tidak ada.
Kelumpuhan tidur terjadi Di otak mengacaukan proses tidur atau bangun. Menurut ahli saraf Baland Jalal, kelumpuhan tidur terjadi seperti mimpi Didalam mata terbuka.
Selain merasa tidak bisa bergerak Di tidur, Mungkin Saja seseorang pernah sosok bayangan atau mendengar seseorang memanggil namanya tapi tidak ada siapa-siapa.
Menurut seorang psikolog Hingga Universitas Northumbria Hingga Newcastle-upon-Tyne, kesalahpahaman ini termasuk Di halusinasi. Dia berpendapat bahwa hampir semua orang Memperoleh Penghayatan seperti itu. Sebagian mengabaikannya, Tetapi sebagian orang mempercayai kejadian tersebut Sebab adanya hantu.
Manusia terbiasa Memperoleh informasi Didalam inderanya. Agar, Di Merasakan halusinasi, naluri pertama manusia biasanya adalah mempercayainya.
Otak Memperoleh pekerjaan yang berat. Mata menyerap warna, telinga menyerap suara, kulit merasakan tekanan. Otak bekerja Untuk memahami semuanya. Proses ini disebut Didalam bottom up.
Tetapi Di proses tersebut seseorang bisa Merasakan pareidolia. Menurut Live Science, pareidolia menyebabkan seseorang melihat wajah Ke benda mati.
Pemburu hantu juga menggunakan banyak metode Untuk mendeteksi kehadiran roh dan sering melibatkan paranormal. Hampir semua pemburu hantu mengaku menggunakan metode ilmiah Sebab menggunakan peralatan berteknologi tinggi, seperti Lensa inframerah, mikrofon sensitif, hingga detektor Medan Elektromagnetik (EMF). Tetapi, tidak satupun Didalam peralatan ini yang terbukti benar-benar mendeteksi hantu.
(row/row)
Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Apakah Hantu Ada Menurut Sains? Begini Penjelasannya