Jakarta –
Asteroid adalah benda langit kecil yang mengorbit Matahari, yang terbuat Di batu dan logam. Belum lama ini, sebuah perusahaan mengkaji Konsep penambangan asteroid sebagai sumber daya alam masa Didepan. Seberharga apa asteroid?
Seorang profesor Di Colorado School of Mine’s Space Resources Inisiatif Ke Colorado, Kevin M Cannon, mengkaji bahan yang terkandung Ke Di asteroid Untuk menilai seberapa “mahal” benda tersebut apabila dijual Ke pasaran.
Jenis Logam Asteroid
Studi berjudul “Precious and Structural Metals on Asteroids” yang terbit Ke Planetary and Space Science Vol. 225 Ke Januari 2023 Didalam Kevin M. Cannon dan kawan-kawan, Menunjukkan bahwa logam yang terkandung Di asteroid Memperoleh nilai ekonomis yang beragam.
Di studi ini, Cannon dan timnya, membagi logam asteroid menjadi dua jenis, yakni logam yang layak dibawa Hingga Bumi, dan logam yang tidak layak diambil Hingga Bumi.
Pembagian dua jenis logam ini dilakukan Untuk menilai jenis logam mana yang Memperoleh nilai tinggi Ke pasaran Untuk dijual sebagai sumber daya alam. Studi ini didanai langsung Didalam “Astroforge”, yakni perusahaan yang berencana melakukan penambangan asteroid Ke luar angkasa.
Menurut Cannon, jenis logam yang layak dibawa Hingga bumi salah satunya adalah logam golongan platina (PGM). Logam ini Memperoleh nilai yang fantastis apabila dijual Sebab persediaannya yang terbatas dan tingginya kegunaan Di logam tersebut, terutama Untuk keperluan industri Keahlian, seperti pembuatan catalytic converter.
Catalytic converter ini biasanya digunakan sebagai Alat yang dipasang Ke sistem pembuangan kendaraan bermotor Untuk Memangkas emisi gas buang berbahaya. Alat ini bekerja Didalam mengubah polusi berbahaya menjadi gas yang lebih ramah lingkungan.
Ke Di Yang Sama, jenis logam yang tidak layak dibawa Hingga Bumi terdiri Di besi, alumunium, dan magnesium. Selain harganya yang relatif rendah, jenis logam ini dinilai tidak layak dibawa Hingga Bumi Sebab Memperoleh fungsi yang signifikan Ke luar angkasa.
“Logam-logam ini berguna Ke luar angkasa Untuk membangun struktur besar, seperti stasiun luar angkasa atau susunan tenaga surya,” kata Cannon kepada Science Alert, yang dikutip Jumat (6/12/2024).
Seberapa Berharga Asteroid?
Cannon Mengungkapkan bahwa menentukan harga logam asteroid masih sulit Sebab permintaan yang masih minim. Meski demikian, logam ini diprediksi Memperoleh nilai tinggi, terutama Sebab asal-usulnya Di luar angkasa yang langka dan unik.
Cannon menambahkan bahwa biaya Untuk membawa jenis logam Di luar angkasa Hingga Bumi diperkirakan tidak beda jauh Didalam biaya pengiriman material Di Bumi Hingga luar angkasa, yakni Di $10.000/kg, ditambah $100/kg Untuk material umum seperti besi.
“Harga tersebut tidak mendekati $500.000/kg yang pernah ada Ke Bumi Untuk PGM seperti rhodium, tetapi masih dapat membuat penambangan asteroid Untuk Merasakan besi layak secara ekonomi jika material tersebut digunakan Ke luar angkasa,” ujar Cannon.
Samping Itu, nilai tinggi Di logam ini adalah mekanisme Di memproses asteroid Untuk keluar Di keadaan teroksidasi.
“Biasanya, ini memerlukan beberapa prosedur berenergi tinggi, seperti elektrolisis regolith cair, Untuk memecah logam unsur, yang diperlukan Untuk pemrosesan Lebih Jelas,” tuturnya.
Akan Tetapi, segala biaya yang tinggi ini masih belum dapat dirinci secara spesifik Sebab permintaan Berencana jenis logam tersebut belum besar. Hal ini menyulitkan para peneliti Untuk mengukur harga pasaran Di jenis logam tersebut.
Setelahnya Eksperimen ini, Astroforge berencana Untuk Memperkenalkan misi Hingga luar angkasa. Misi ini dilakukan Untuk menguji Lebih Jelas sifat Di jenis logam asteroid Ke Januari.
“Mungkin Saja misi itu Berencana membantu Menyediakan kontribusi Ke pemahaman kita yang Lebihterus berkembang tentang komposisi dan nilai asteroid Ke Di kita,” tambah Cannon.
(faz/faz)
Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Mungkinkah Asteroid Dijadikan Sumber Tambang Masa Didepan? Ini Prakiraan Nilainya