Jakarta –
Perkenalkan, ini Awane Theovilla. Dara asal Awabutu, Kecamatan Paniai, Provinsi Papua Di yang Sebelum kecil selalu ingin Merasakan Pembelajaran terbaik meski berasal Bersama Lokasi tertinggal, terdepan, dan terluar (Lokasi 3T).
Keinginan itu diwujudkannya Bersama usaha yang tak pernah putus. Hingga kini berhasil menggenggam ijazah gelar Sarjana Ilmu Ekonomi Bersama Fakultas Ekonomika dan Usaha Universitas Gadjah Mada (UGM).
Lulus Bersama UGM Pakai Beasiswa ADik
Perjalanan Menyambut Pembelajaran terbaik Awane dimulai usai lulus Pembelajaran SD. Pada SMP, ia sempat melanjutkan Pembelajaran Ke Jawa Barat tepatnya SMP Santa Maria Bandung.
Akan Tetapi, Pada naik kelas IX ia kembali Ke Jayapura dan menyelesaikan Pembelajaran SMP Di YPPK Kristus Raja. Ketika SMA, Awane Merasakan beasiswa Afirmasi Pembelajaran Menengah (ADEM) yang membuatnya mampu melanjutkan sekolah Ke SMA Negeri 1 Bojong, Pekalongan.
Usai menamatkan SMA, ia kembali Menyambut beasiswa Afirmasi Pembelajaran Tinggi (ADik) yang membawanya kuliah Di UGM hingga lulus Pada ini.
Meski sudah sempat bersekolah Di berbagai Lokasi, putri Bersama Jonas Yogi dan Theresia Gobai ini mengakui kesulitan kerap datang Di awal-awal perkuliahan. Malahan pertanyaan ragu sempat timbul, apakah ia bisa bertahan Di UGM atau tidak Lantaran latar Dibelakang yang dimilikinya berbeda Bersama teman-teman jurusannya.
“Melihat background teman-teman membuat saya kaget dan langsung kena mental. Sempat minder, tapi bersyukur Lantaran apa yang saya bayangkan tidak seperti kenyataan. Teman-teman Di kampus ternyata sangat membantu dan suportif,” katanya dikutip Bersama laman resmi UGM, Sabtu (23/11/2024).
Pemikiran itu hanya ada Di Untuk kepalanya. Nyatanya teman-temannya Di FEB UGM sangat membuka diri Untuk belajar bersama dan mau membimbing jika ada mata kuliah yang sulit dipahami.
“Mereka sangat membantu jika ada pembelajaran yang dirasa kurang paham, saya dapat bertanya Ke mereka Malahan dipersilakan Untuk fotokopi materi. Karena Itu, saya pun tidak merasa sendirian atau ketinggalan,” tambahnya.
Tidak berhenti Di keraguan diri sendiri, tantangan kembali datang Bersama gejolak yang ada Di kampus. Mulai berkuliah tahun 2017, Awane sempat berhenti kuliah Di tahun 2019.
Lantaran kala itu terjadi gejolak rasisme Di mahasiswa Papua yang meluas Di berbagai Area. Keadaan ini membuatnya terpaksa Membahas cuti kuliah dan kembali Ke kampung halaman.
Awane sempat berpikir Untuk pindah kampus. Tetapi tersadarkan berbagai pengorbanan berat yang telah dilalui hingga Pada itu.
“Tapi Sesudah dipikir-pikir, pengorbanan yang telah dilalui terlalu berat Untuk ditinggalkan, dan telah juga menguras banyak tenaga. Untung Bersama Dukungan keluarga dan teman-teman, akhirnya saya bisa bertahan,” ungkapnya.
Ingin Mengabdikan Ilmu Di Kampung Halaman
Berbagai tantangan berat kini berhasil dihadapinya. Usai menyandang gelar sarjana, Awane berencana kembali Ke kampung halamannya Di Awabutu Papua Di.
Di sana, ia ingin mengabdikan diri dan membantu Pembaruan potensi Area yang belum dikelola secara optimal. Mimpi barunya adalah ingin menjadikan Awabutu sebagai destinasi unggulan sekaligus mampu Memperbaiki Keadaan Komunitas.
“Awabutu itu seperti Dieng, Bersama tanah yang subur dan danau yang indah. Kalau dikelola Bersama baik, bisa menjadi destinasi yang Menarik Perhatian sekaligus Memperbaiki ekonomi Komunitas,” ujar Awane.
Ia juga ingin Membahas peran Untuk masalah Pembelajaran Di Awabutu. Menurutnya aksesibilitas Ke layanan Pembelajaran masih sangat sulit Di sana.
Terutama Untuk siswa-siswi yang tinggal Di kampung Diseberang danau. Impian mulia ini diturunkan Bersama Ibu Awane, Theresia Gobai.
Sang ibu merupakan seorang guru Bimbingan Konseling. Sehari-harinya, ibu Awane membuka Rumah Untuk menampung anak-anak yang membutuhkan tempat tinggal. Agar bisa mampu melanjutkan Pembelajaran dan Disekitar Bersama sekolah.
“Saya berharap bisa kembali Ke Awabutu dan berkontribusi Untuk Pembelajaran dan ekonomi Di sana,” pungkasnya.
(det/nwy)
Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Lulus Bersama UGM, Awane Siap Mengabdikan Ilmu Di Kampung Awabutu Papua Di