Apa yang Terjadi Pada Meteorit Sebesar Empat Gunung Everest Menghantam Bumi?


Jakarta

Dampak meteor yang menghantam Bumi terdengar mengerikan. Akan Tetapi siapa sangka, ternyata peristiwa ini dapat Memberi dampak positif Untuk Bumi, seperti yang ditemukan Di Eksperimen terbaru.

Miliaran tahun yang lalu, meteor kerap menghantam Bumi. Salah satu yang berdampak terjadi Disekitar 3,26 miliar tahun yang lalu.

Eksperimen yang dilakukan Dari Nadja Drabon, seorang ahli geologi Bumi awal Bersama Departemen Ilmu Bumi dan Planet, Harvard University Membeberkan rahasia tentang bagaimana kehidupan Hingga Bumi berkembang Sesudah peristiwa tersebut.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dampak Meteor Sebesar Empat Gunung

Drabon dan timnya tertarik Di dampak meteorit bernama “S2”. Hantaman meteorit sebesar empat Gunung Everest ini menyisakan jejak geologis Hingga Sabuk Barberton Greenstone, Afrika Selatan.

Melewati analisis batuan, sedimen, dan komposisi isotop karbon, para peneliti menggambarkan peristiwa dahsyat yang terjadi ketika meteorit ini menghantam Bumi. Bersama ukuran yang diperkirakan 200 kali lebih besar Bersama meteorit yang membunuh dinosaurus, meteorit S2 memicu terjadinya Gelombang Laut Tinggi besar yang menghancurkan ekosistem laut.

Gelombang Laut Tinggi ini tidak hanya membawa puing-puing Bersama daratan, tetapi juga menguapkan lapisan teratas lautan dan memanaskan atmosfer. Dampaknya, awan debu tebal menutupi permukaan Bumi dan menghentikan fotosintesis.

Ketahanan Bakteri Sesudah Tubrukan Meteorit

Walaupun dampak yang dahsyat terdengar mematikan, faktanya bakteri yang merupakan bentuk kehidupan paling primitif Hingga Bumi Bertahan Di dampak meteorit. Sesudah kejadian tersebut, analisis Menunjukkan bahwa kehidupan bakteri segera bangkit kembali Bersama Pertumbuhan organisme uniseluler yang memanfaatkan unsur fosfor dan besi.

Besi ini teraduk Bersama laut Di Hingga perairan dangkal Dari Gelombang Laut Tinggi. Sedangkan fosfor kemungkinan besar dibawa Dari meteorit dan Bersama proses pelapukan Hingga daratan.

Dabron menjelaskan bahwa bakteri yang memanfaatkan zat besi berkembang biak Bersama cepat Sesudah tubrukan. Walaupun perubahan ini hanya bersifat Sambil Itu, pergeseran Ke bakteri yang menyukai zat besi ini adalah Pada penting Bersama sejarah kehidupan awal Hingga Bumi.

Dampak Positif Bersama Bencana

Banyak orang yang menganggap bahwa peristiwa benturan meteorit sebagai bencana yang memusnahkan banyak makhluk hidup. Akan Tetapi berdasarkan Eksperimen, peristiwa ini juga Memberi manfaat.

“Kami sering melihat peristiwa benturan sebagai ancaman Untuk kehidupan. Akan Tetapi, Eksperimen ini menyoroti bahwa dampak tersebut dapat menguntungkan kehidupan. Terutama Di tahap awal yang benar-benar memungkinkan berkembangnya kehidupan parasit,” kata Drabon.

Eksperimen ini adalah buah Bersama kerja keras Drabon dan mahasiswanya yang menjelajahi celah-celah pegunungan Hingga Sabuk Barberton. Mereka mengumpulkan bukti sedimen yang terawetkan Pada miliaran tahun. Tanda-tanda kimia yang ditemukan Di lapisan batu membantu mereka memahami Gelombang Laut Tinggi dan peristiwa dahsyat lainnya.

Drabon dan timnya berencana Untuk melanjutkan Eksperimen Hingga Sabuk Barberton Untuk menginvestigasi lebih Di tentang sejarah Bumi yang dipengaruhi Dari meteorit. Mereka berharap bisa menemukan lebih banyak informasi mengenai dampak meteorit dan bagaimana hal ini membentuk evolusi kehidupan.

(twu/twu)

Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: Apa yang Terjadi Pada Meteorit Sebesar Empat Gunung Everest Menghantam Bumi?