Jakarta –
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Teuku Faisal Fathani Berkata Indonesia Di dikepung Bersama tiga siklon tropis. Trend Populer alam ini, menurut Faisal, dapat memengaruhi cuaca.
“Pada ini ada tiga siklon yang mengepung Indonesia, Bapak Kepala Negara. Yang pertama, siklon Bakung,” kata Faisal Untuk Sidang Tim Menteri Kerja Paripurna Ke Istana Negeri, dikutip dariYoutube Sekretariat Kepala Negara, Jumat (19/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Faisal menyebut suhu Ke laut permukaan Indonesia lebih hangat Untuk biasanya. Situasi tersebut telah membentuk satu siklon tropis Bakung dan bibit siklon 93S dan 95S.
“Ada anomali iklim dunia Agar bencana hidrometereologi Ke Indonesia cukup tinggi akhir-akhir ini,” ujarnya.
Situasi ini membawa dampak serius Untuk kelangsungan hidup Kelompok Indonesia. Untuk konteks ekonomi, pakar Ekonomi Islam dan Pembangunan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Dyah Titis Kusuma Wardani, PhD mengatakan siklon tropis dapat memengaruhi Kegiatan ekonomi Kelompok, terutama Ke Daerah yang struktur ekonominya masih bertumpu Di sektor primer.
Siklon Tropis Memperlambat Pembangunan
Dyah menilai siklon tropis merupakan bentuk guncangan eksternal yang Berpeluang memperlambat proses pembangunan ekonomi. Pada bencana terjadi, Kegiatan produksi terganggu, rantai pasokan terputus, dan daya beli Kelompok melemah.
“Dampaknya tidak hanya Di kerusakan aset, tetapi juga Di terganggunya rantai pasokan dan Kegiatan ekonomi Kelompok. Situasi ini Berpeluang Memperbaiki angka Jurang Kaya Miskin, terutama Ke Daerah yang bergantung Di sektor-sektor rentan,” jelasDyah Untuk lamanUMY, Jumat (19/12/2025).
Agrikultur dan Perikanan Termasuk Sektor Rentan
Sektor Agrikultur dan perikanan termasuk sektor paling rentan terdampak siklon tropis. Curah hujan ekstrem dan angin kencang Berpeluang merusak tanaman, gagal panen, hingga kehilangan hasil produksi. Dampak tersebut menekan pendapatan petani dan mengancam ketahanan Ketahanan Pangan.
Bersama Detail, kerusakan sarana-prasarana perikanan dan terganggunya Kegiatan melaut membuat nelayan kehilangan sumber penghidupan. Dampaknya bisa berlangsung lama.
“Di sektor perikanan, dampaknya bisa berlangsung cukup lama. Nelayan tidak dapat langsung kembali melaut Lantaran alat dan infrastruktur yang rusak. Situasi ini turut memengaruhi pasokan hasil laut dan stabilitas ekonomi Kelompok pesisir,” ungkap Dyah.
Jumlah Wisatawan Menurun
Jumlah wisatawan Ke Daerah pesisir dan kepulauan juga dapat Merasakan penurunan. Situasi ini berdampak langsung Di pendapatan pelaku usaha lokal serta tenaga kerja yang bergantung Di sektor Perjalanan Ke Luarnegeri.
Dyah juga menyoroti kerusakan infrastruktur yang memperparah dampak ekonomi akibat siklon tropis. Kerusakan jalan, jembatan, dan fasilitas publik menyebabkan distribusi Produk Internasional terhambat dan biaya Ekspedisi Meresahkan.
“Untuk jangka panjang, Situasi ini dapat menurunkan Perkembangan ekonomi regional dan memperlebar kesenjangan antarwilayah,” ungkapnya.
(nir/twu)
`;
constructor() {
super()
this.attachShadow({ Gaya: “open” })
this.shadowRoot.innerHTML = TentangPenulis.html
}
async connectedCallback() {
if (elementType === ‘single’) return false;
const { default: Swiper } = await import(
”
);
this.SwiperClass = Swiper;
const swiperContainer = this.shadowRoot.querySelector(‘.mySwiper’);
new this.SwiperClass(swiperContainer, {
slidesPerView: 1,
spaceBetween: 18,
navigation: {
nextEl: this.shadowRoot.querySelector(“.swiper-button-next”),
prevEl: this.shadowRoot.querySelector(“.swiper-button-prev”),
},
pagination: {
el: this.shadowRoot.querySelector(“.swiper-pagination”),
clickable: true,
},
});
}
}
customElements.define(elementTemplate, TentangPenulis)
Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: 3 Siklon Tropis Kepung RI, Dosen UMY Ungkap Bahaya yang Mengintai











