Jakarta –
Times Higher Education (THE) merilis Interdisciplinary Science Rankings (ISR) 2025 atau Pangkat Ilmu Pengetahuan Interdisipliner. Pemeringkatan ini mengukur kontribusi dan komitmen universitas Pada ilmu pengetahuan interdisipliner.
Ranking ISR mencakup 11 indikator kinerja yang dikalibrasi Bersama cermat Bagi menilai institusi Di tiga bidang utama, masing-masing mewakili satu tahap Untuk siklus proyek Studi yakni input (pendanaan), proses (ukuran Sukses, fasilitas, Pemberian administratif, dan promosi), serta output (publikasi, Mutu Studi, dan reputasi).
Metodologi pemeringkatan ini didasarkan Di 157 juta kutipan, 18 juta publikasi Studi, dan hasil survei Untuk lebih Untuk 20.000 akademisi Di seluruh dunia.
Apa saja kampus terbaik Di Indonesia Bagi bidang sains interdisipliner ini?
Universitas Terbaik Di Indonesia Versi THE Interdisciplinary Science Rankings 2025
- IPB University
- Universitas Indonesia
- Institut Keahlian Sepuluh Nopember Surabaya
- Institut Keahlian Bandung
- Universitas Padjadjaran
- Universitas Andalas
- Universitas Sebelas Maret
- Universitas Brawijaya
- Telkom University
- Universitas Hasanuddin.
Metodologi Pemeringkatan
Times Higher Education Interdisciplinary Science Rankings diluncurkan bersama kolaborasi Schmidt Science Fellows. Berikut ini metodologi ranking yang digunakan:
1. Input: 19%
- Pendanaan Studi sains interdisipliner: 8%
- Pendanaan industri: 11%
Metrik pertama didefinisikan sebagai proporsi pendapatan Studi Untuk bidang sains yang dikhususkan Bagi Studi sains interdisipliner. Metrik kedua adalah jumlah pendanaan industri Bagi sains.
2. Proses: 16%
- Ukuran Sukses: 4%
- Fasilitas fisik: 4%
- Pemberian administrasi: 4%
- Proses promosi: 4%
Metrik Untuk indikator ini meminta universitas Bagi Memberi bukti. THE melihat apakah kampus Memperoleh ukuran Sukses interdisipliner, menyediakan fasilitas khusus Bagi Skuat interdisipliner, menyediakan Pemberian administratif khusus Bagi Skuat interdisipliner, dan Memperoleh sistem jabatan atau promosi yang mengakui Studi interdisipliner.
3. Output: 65%
- Jumlah publikasi Studi interdisipliner: 10%
- Proporsi publikasi Studi interdisipliner: 5%
- Utilitas Di luar disiplin ilmu: 5%
- Mutu Studi interdisipliner: 20%
- Reputasi: 25%
Dua metrik pertama didasarkan Di jumlah publikasi Studi sains interdisipliner. Tetapi, metrik pertama distandarisasi Bersama jumlah total staf akademik dan peneliti sains, sedangkan metrik kedua distandarisasi Bersama jumlah total publikasi sains.
Dua metrik berikutnya sama-sama mengukur kutipan Studi interdisipliner. Metrik ketiga adalah ukuran seberapa interdisipliner suatu kutipan. Bagi menentukannya, THE memeriksa kaitan Di dua publikasi Di mana satu mengutip yang lain.
Bagi mengukur pengaruh lintas disiplin Untuk keseluruhan institusi, THE menghitung skor berdasarkan semua publikasi sains yang Yang Berhubungan Bersama Bersama institusi tersebut. Hal ini Memberi gambaran tentang dampak interdisipliner institusi secara keseluruhan Melewati kutipan penelitiannya.
Metrik keempat menggunakan persentil Hingga-75 Untuk dampak kutipan. Hal ini merupakan panduan yang sangat kuat Bagi mengetahui seberapa kuat Studi tersebut.
Metrik terakhir meneliti reputasi universitas Untuk hal dukungannya Pada Skuat interdisipliner, berdasarkan survei Pada para peneliti yang aktif. Para responden diminta Bagi menyebutkan hingga lima institusi yang merupakan yang terbaik secara Dunia Untuk hal Studi sains interdisipliner.
(nah/pal)
Artikel ini disadur –> Detiknews.id Indonesia: 10 Kampus Terbaik Kajian Interdisipliner Di Indonesia Versi Times Higher Education